REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Sebuah restoran Cina yang didirikan baru-baru ini di Jalur Gaza mengajarkan warga Gaza menggunakan sumpit. Restoran Kaza Miza diresmikan di pusat kota Gaza tiga bulan lalu.
Koki restoran, Ahmed Iqtifan mengaku belum pernah ke Cina dan tidak pernah bekerja di restoran Cina untuk belajar bagaimana memasak makanan asal negeri bambu tersebut. Namun, dengan pengalaman yang baik dalam membuat makanan, ia mencari resep Cina di internet dan belajar bagaimana membuat berbagai macam makanan oriental.
Iqtifan mengatakan kepada Xinhua bahwa setelah ia belajar bagaimana memasak makanan Cina, ia memutuskan untuk mengubah menu makanan biasa. Ia kemudian membuat inovasi baru mencakup makanan Cina untuk disajikan ke pelanggan restoran yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
Koki yang tinggal di Gaza ini mengaku telah bekerja di berbagai restoran di seluruh daerah pesisir pantai yang miskin sebelumnya mengkhususkan diri dalam melayani resep makanan tradisional timur dan gurun. "Saya tidak menemukan kesulitan dalam menyiapkan dan memasak makanan Cina, terutama yang dicampur dengan sayuran dan nasi serta makanan yang dibuat dengan daging, ikan, mi, dan spaghetti,’’ kata Iqtifan, dikutip dari laman Xinhua, Senin (21/12).
Menu restoran Kaza Miza termasuk tujuh jenis makanan Cina baru dan semua makanan ini dimakan dengan sumpit. Warga Gaza selalu menggunakan sendok dan kadang-kadang tangan mereka digunakan untuk makan. Tetapi mereka saat ini harus menggunakan sumpit untuk mencicipi dan merasakan suasana makan makanan Cina. Salah satu pelanggan di restoran Abdulla Saqallah merasa awalnya sangat sulit untuk menggunakan sumpit ketika ia datang ke restoran untuk pertama kalinya.
Mohamed al-Masri yang bertanggung jawab atas pemasaran restoran, mengatakan kepada Xinhua bahwa dimasukkannya resep Cina ke dalam menu dari restoran adalah ide baru. Itu semua dilakukan untuk membantu restoran baru didirikan untuk menarik pelanggan.
‘’Memiliki makanan Cina untuk pertama kalinya di Gaza membuat restoran kami unik," kata al-masri, yang telah berkunjung ke Uni Emirat Arab dua tahun lalu dan mengunjungi salah satu restoran Cina di Dubai.