REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kerajinan yang terbuat dari bahan baku rotan asal Cirebon, Jawa Barat, kembali memasuki pasar Internasional. Terutama setelah izin ekspor bahan baku rotan dicabut.
Salah seorang Pengekspor kerajinan rotan Zaenal Arifin, Senin (21/12), mengatakan, untuk usaha kerajinannya sudah menembus pasar Internasional, dimana setiap bulan ia bisa mengirimkan 50 kontainer.
"Amerika, Eropa dan Asia kami sudah masuk kesana dan timur tengah juga ada, untuk satu bulan kami bisa kirim 50 kontainer," katanya. Kerajinan rotan miliknya itu, memproduksi kursi, tempat tidur, hiasan dinding dan sampai tas.
Menurut dia, sekarang ini setelah izin ekspor bahan baku rotan dicabut pihaknya bisa lebih bersaing lagi dengan Negara lain, dimana produksi kerajinan asal Cirebon sudah bisa eksis lagi.
"Alhamdulillah setelah izin ekspor bahan baku dicabut, kami bisa mendapatkannya dengan mudah dan dapat bersaing lagi di pasar Internasional," ungkapnya.
Ia juga menuturkan untuk kendala sekarang, hampir tidak ditemuai karena bahan baku juga sudah mudah didapatkan dan untuk para tenaga trampil pun sudah banyak.
"Bahan baku kami datangkan dari Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera, sementara untuk para tenaga terampil sekarang sudah banyak" tuturnya.
Pangsa pasar yang semakin luas juga membantu kerajinan rotan miliknya bisa bertahan sampai sekarang.
Usaha yang ditekuni dari tahun 2003 itu sekarang sudah besar dan usaha yang dinamai 'House Of Rattan' itu beralamatkan di Jl Burangrang Kesambi Cirebon.