Senin 21 Dec 2015 23:25 WIB

ANTAM-Maybank Indonesia Jalin Kemitraan Senilai 100 Juta Dolar AS

Rep: Risa Herdahita Putri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
(dari kiri) Presiden Direktur Bank Maybank Indonesia Tazwin Zakaria bersama GroupHead Global Banking Maybank Amirul Feisal Wan Zahir menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers Invest ASEAN 2015 di Jakarta, Selasa (6/10).
Foto: Republika/ Wihdan
(dari kiri) Presiden Direktur Bank Maybank Indonesia Tazwin Zakaria bersama GroupHead Global Banking Maybank Amirul Feisal Wan Zahir menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers Invest ASEAN 2015 di Jakarta, Selasa (6/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT. Bank Maybank Indonesia Tbk. (Maybank Indonesia) dan PT. ANTAM (Persero) menjalin kemitraan strategis melalui pemberian dukungan fasilitas pembiayaan investasi syariah senilai 100 juta dolar AS. Dana ini rencananya akan digunakan sebagai modal ekspansi ANTAM.

"Kemitraan strategis dengan ANTAM selaras dengan strategi Maybank Indonesia untuk mendukung BUMN strategis," Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria, dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (21/12).

Dalam hal ini, ANTAM berencana melakukan fasilitas pembayaran untuk mendukung pendanaan Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomala (P3FP), yang berlokasi di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Perluasan barik ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi feronikel dari 18.000-20.000 ton nikel dalam feronikel (TNi) menjadi 27.000-30.000 TNI.

P3FP juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pabrik feronikel Pomala. Itu termasuk pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara berkekuatan 2x30MW.

Sementara, fasilitas pembiayaan Maybank Indonesia berdasarkan skema Syariah Musyarakah ini berjangka waktu sampai 10 tahun. Itu dengan pembayaran bagi hasil setiap 3 (tiga) bulan menurut rasio bagi hasil yang telah disepakati.

“Penyediaan fasilitas pembiayaan berdasarkan Syariah ini juga sejalan dengan strategi Sharia First, yang memberikan pilihan fasilitas Syariah kepada mitra nasabah dalam mendukung ekspansi bisnis,” lanjut Taswin.

Dengan  pendanaan dari Maybank Indonesia, seluruh pendanaan yang dibutuhkan untuk P3FP telah tercukupi. Sampai dengan akhir November 2015, EPC progress P3FP sudah mencapai 98,36 persen.

Direktur Utama ANTAM, Tedy Badrujaman mengatakan, kemitraan ini merefleksikan kepercayaan industri perbankan terhadap ANTAM di tengah volatilitas harga komoditas. Perolehan pembiayaan ini juga menunjukkan dukungan positif dari perbankan kepada ANTAM di tengah kondisi industri pertambangan yang tengah menghadapi berbagai tantangan.

“Perolehan fasilitas pembiayaan dari Maybank Indonesia dengan term yang sangat baik dan didasarkan pada prinsip Syariah menunjukkan bahwa posisi ANTAM masih tetap solid di mata industri perbankan. Melalui fasilitas pembiayaan syariah ini juga berarti ANTAM memiliki tambahan sumber pendanaan diluar jenis pinjaman yang sudah ada saat ini," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement