Selasa 22 Dec 2015 02:51 WIB

Enam Tentara NATO Tewas Dalam Serangan Bom di Afghanistan

Rep: C37/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pasukan NATO berjalan di depan kendaraan militer NATO yang hancur akibat bom bunuh diri di Kabul, Afghanistan, Ahad (11/10).
Foto: Reuters/Ahmad Masood
Pasukan NATO berjalan di depan kendaraan militer NATO yang hancur akibat bom bunuh diri di Kabul, Afghanistan, Ahad (11/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BAGRAM -- Enam anggota NATO tewas dalam serangan bom sepeda motor Senin (21/12) di Bagram, Afghanistan. Salah satunya adalah prajurit asal Amerika Serikat

"Seorang pembom bunuh diri yang mengendarai sepeda motor melakukan serangan terhadap patroli gabungan pasukan Afghanistan dan koalisi di sekitar 1:30 pm di daerah Bajawri, distrik Bagram," kata Juru bicara gubernur provinsi Parwan dilansir dari CNN, Waheed Sediqi,  Selasa (22/12).

Daerah ini dekat dengan pangkalan AS di distrik Bagram provinsi Parwan utara. "Kami sangat sedih dengan kehilangan ini. Simpati tulus kami pergi ke keluarga dan teman-teman mereka yang terkena dampak dalam insiden tragis ini, terutama selama musim liburan ini." kata Brig. Jenderal Wilson Shoffner.

Untuk sementara ini nama-nama korban belum dapat diungkapkan. Serangan itu masih dalam penyelidikan, kata Kolonel Michael Lawhorn, juru bicara Operation Resolute Support NATO.

Sebanyak enam orang korban tewas ini menambah panjang anggota NATO yang tewas di Afghanistan menjadi 25 orang. Jumlah korban tewas terus menurun dari tahun ke tahun sejak mencapai puncak 711 pada tahun 2010.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement