REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Ro (15), warga Desa Puncakmanis, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat korban eksploitasi berhasil dipulangkan dari Padang, Sumatera Barat.
"Korban berhasil dijemput dan dibawa pulang dari sebuah industri rumahan pengolahan roto di Padang dan sampai di Kabupaten Sukabumi pada Minggu, (20/12) malam," kata Ketua Forum Wanita Sukabumi, Elis Nurbaeti di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, korban yang tinggal di Kecamatan Sagaranten pulang dalam keadaan stres berat karena dieksploitasi di industri tersebut. Bahkan remaja ini hanya digaji Rp 17 ribu setiap harinya tanpa diberi makan oleh majikannya. Padahal awalnya korban dijanjikan diberi upah Rp 800 ribu setiap bulannya ditambah fasilitas lain seperti mes dan makan.
Ro yang merupakan korban pedagangan manusia ini berangkat ke Padang pada 9 November 2015 karena tertarik dan terbujuk dengan gaji yang lumayan untuk usianya. Apalagi korban merupakan anak putus sekolah. Namun, kenyataannya korban harus bekerja sejak pukul 03.00 WIB hingga malam hari dengan upah yang sangat tidak layak.
Terungkapnya kasus perdagangan manusia ini, setelah korban yang secara sembunyi-sembunyi menggunakan handphone dan membuat status di media sosial yang kemudian ditindak lanjuti oleh Elis yang berkoordiasi dengan kepolisian di daerah Padang. Setelah menelusuri melalui jejaring sosial tersebut, akhirnya ditemukan industri rumah tangga itu dan langsung memulangkan korban ke Kabupaten Sukabumi.
"Korban akan terus kami dampingi karena psikologinya terganggu akibat eksploitasi tersebut sampai kejiwaannya kembali normal. Selain itu, korban juga akan diupayakan agar bisa kembali melanjutkan pendidikan tingkat SMP karena Ro hanya lulusan SD," tambah Elis yang juga sebagai Wakil Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TPA) Kabupaten Sukabumi.