Selasa 22 Dec 2015 11:16 WIB

Sosiolog: Penjahat Kian Lihai Usai Keluar Penjara

Rep: C21/ Red: Karta Raharja Ucu
Ilustrasi Pencopetan
Foto: Republika On Line/Mardiah diah
Ilustrasi Pencopetan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku tindak kriminal dinilai tidak pernah kapok meski sudah masuk penjara. Karena menurut Sosiolog dari Universitas Indonesia, Bambang Widodo, beberapa penjahat setelah keluar dari penjara justru lebih lihai dalam melakukan tindak kejahatan.

"Misalkan, dari pencopet lalu dia bertemu dengan perampok. Ya, ilmunya diambil," ujar Bambang di Jakarta, Selasa (22/12).

Widodo mengatakan, faktor yang mempengaruhi tingginya angka kejahatan di antaranya adalah pengangguran. Sebab, kata dia, tidak sedikit yang memiliki ijasah S1 atau S2, masih banyak yang menganggur.

"Karena sulitnya mencari lapangan pekerjaan," ujar dia. "Apalagi untuk mereka yang menjadi para residivis. Tanpa keterampilan khusus dan pendidikan yang memadai, akhirnya mereka memilih jalan pintas. Seperti kejahatan konvensional yang kerap menghantui di wilayah perkotaan. Sebab pelatihan di dalam penjara terkesan tidak maksimal atau sungguh-sungguh," kata dia memaparkan.

Apalagi menurut dia, Jakarta menjadi target karena di daerah ruang gerak sulit. "Sebab di Jakarta, banyak objek yang dapat ditargetkan, berbeda dengan daerah yang ruang geraknya sedikit," ucap dia.

Guna menekan angka kriminalitas konvensional, ia menyarankan aparatur keamanan bisa saling berkoordinasi. "Polri harus sistemik, sehingga satpam, Koramil dan warga dapat terlibat," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement