Selasa 22 Dec 2015 18:03 WIB

Teror Al Shabaab Kuatkan Toleransi Agama Warga Kenya

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Indah Wulandari
Milisi Al Shabaab
Foto: somaaljecel.com
Milisi Al Shabaab

REPUBLIKA.CO.ID,MANDERA -- Bus yang merayap pelan di atas tanah merah, siapa pun mudah menghentikannya. Apalagi kelompok militan yang membawa senjata di tangan mereka. Al Shabaab kembali berulah di Mandera, Kenya bagian timur laut, Senin (21/12).

Kelompok militan asal Somalia ini memberondong sebuah bus jurusan Nairobi di jalanan tak beraspal di Mandera. Dua orang tewas dalam insiden tersebut. Jumlahnya mungkin lebih banyak jika para penumpang menuruti perintah para militan itu.

Salah seorang penumpang bus, Abdi Mohamud Abdi mengatakan, Al Shabaab menyuruh mereka memisahkan diri sesuai agama. Yang beragama Kristen diminta memisahkan diri. Namun, para penumpang bus tidak menurut.

Penumpang yang beragama Islam bahkan memberikan atribut Muslim pada penumpang Kristiani agar tidak mudah dikenali. "Kami berdampingan sangat erat," kata dia. Menurut Abdi, ada sekitar 10 militan bersenjata yang menyergap mereka.

Para militan mengancam akan menembak semua orang jika tidak menurut perintah. "Tapi kami tetap menolak dan melindungi saudara kami," kata dia. Sebagian besar penumpang adalah perempuan. "Bunuh saja kami semua atau tinggalkan kami," kata seorang saksi pada media afiliasi CNN, NTV.

Singkat cerita, Al Shabaab menyerah dan pergi. Meski mereka mengancam akan kembali. Mandera merupakan kota dekat perbatasan antara Somalia dengan Ethiopia. Menurut Sekretaris kabinet Kenya, Joseph Nkaissery, bus sempat dikawal mobil polisi namun mogok. Beberapa jam kemudian, militan menyergap.

Serangan pada bus dengan modus operandi yang sama pernah terjadi di wilayah perbatasan Kenya. Serangan pada tahun 2014 itu telah menggegerkan Kenya dan mengguncang keamanan nasional.

Sejak saat itu, bus penumpang dari Mandera harus dikawal polisi. Sebanyak 28 penumpang tewas karena tidak bisa membaca Alquran.

Wakil komisioner wilayah, Julius Oteino mengonfirmasi insiden tersebut. Menurutnya para militan telah pergi meninggalkan tempat kejadian.

Juru bicara militer Al Shabaab, Sheikh Abdiasis Abu Musab juga mengonfirmasi serangan. Ia mengatakan kelompoknya telah menghujani bus dengan peluru. "Beberapa musuh, Kristiani tewas dan lainnya terluka," kata dia kepada Reuters.

Ia tidak berkomentar terkait upaya para penumpang Muslim untuk melindungi penumpang Kristiani.

Pihak kepolisian mengonfirmasi dua korban tewas dan empat orang terluka. Satu orang tewas ditembak karena mencoba kabur. Satu korban lagi tidak diketahui.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement