Selasa 22 Dec 2015 18:45 WIB

Kembar Siam Dempet Perut Sidoarjo Meninggal Setelah Operasi

Red: Indira Rezkisari
Ruang operasi/ilustrasi
Foto: pixabay
Ruang operasi/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Salah satu bayi kembar siam dempet perut dari pasangan Yohanes Dwi Putra (37) dan Dianatalia (32), asal Jalan Sunandar Priyosudarmo, Kecamatan Candi, Sidoarjo meninggal setelah menjalani operasi pemisahan organ oleh tim dokter RSUD Dr Soetomo Surabaya di ke Gedung Pusat Bedah Terpadu (GPBT) RSUD Dr Soetomo Surabaya.

"Salah satu bayi yang bernama Natalie Ivone Victoria meninggal dunia setelah menjalani operasi emergency demi keselamatan salah satu bayi. Jika tidak dilakukan operasi, maka keduanya akan meninggal," kaya Kepala Neonatologi RSUD Dr Soetomo, Dr dr Agus Harianto SpA(K), di RSUD Dr Soetomo, Selasa (22/12).

Ia mengatakan setelah melakukan pengamatan secara resusitasi dan observasi dari hari Senin (21/12) malam, hasilnya menyatakan bahwa kondisi bayi kembar siam siap dioperasi, sehingga pada pukul 08.00 tadi telah dilakukan operasi dan dapat dipisahkan.

"Operasi selesai sekitar pukul 12.00 dan berhasil dipisahkan, namun takdir berkehendak lain karena salah satu dari bayi kembar siam yang bernama Natalie Ivone Victoria hanya bisa bertahan selama kurang lebih satu jam yang disebabkan memiliki kelainan usus dengan kondisi usus membelit dan nampak keluar," ujarnya.

Sementara itu, Dokter spesialis bedah anak, Dr. Poerwadi mengungkapkan adanya kesulitan ketika melakukan pemisahan karena berat badannya kecil dan waktu proses lahirnya juga secara prematur yaitu 32 minggu.

"Bayi pertama Ivana, kondisinya juga belum stabil karena kondisi jantungnya belum menutup sempurna dan pembuluh darahnya bocor, sehingga pasca operasi akan kami pindahkan ke ICU untuk pengawasan intensif di ruang ICU," paparnya.

Operasi pemisahan ini, lanjutnya melibatkan 4 tim dokter dan berjumlah 30 orang. Untuk kondisi bayi kedua Ivone, satu jam setelah operasi dinyatakan meninggal karena bayi dengan berat 1600 gram ini memiliki kelainan usus yang kondisi ususnya membelit.

Ketua tim operasi, Dr dr Arie Utariani Sp An KAP bayi menjelaskan kedua bayi dengan berat badan 3.500 gram ini diputuskan untuk operasi pemisahan dengan beberapa pertimbangan yaitu demi keselamatan salah satu bayi.

"Kedua bayi sudah melewati masa kondisi pra operasi yang cukup berat, bayi kembar siam yang masih hidup ini kondisinya cukup stabil pasca operasi. Sedangkan untuk perawatan pra operasi, bayi harus diberi nutrisi agar menjaga kestabilannya," tuturnya.

Di sisi lain, Putra (37) telah merelakan kepergian putrinya karena pihak dokter sudah membantu menyelamatkan salah satu bayinya.

"Hari pertama saya sudah mengerti risikonya, namun dengan hasil yang seperti ini kami juga dapat menerima dengan ikhlas karena ini merupakan hasil yang terbaik, sedangkan harapan satu-satunya bagi saya hanya ada pada bayi Ivana agar dapat ditangani dengan baik dan dapat tumbuh besar," katanya.

Selanjutnya, jenazah bayi Ivone saat ini masih berada di kamar jenazah RSUD Dr Soetomo dan akan disemayamkan di Sidoarjo dan pemakaman dilakukan Rabu besok (23/12) besok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement