REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 320 bus Kopaja terintegrasi Transjakarta segera melayani penumpang angkutan umum. Ratusan unit angkutan tersebut bakal melayani enam koridor.
"Baru kita aktifkan pekan depan karena masih ada beberapa bus yang belum dipasangi GPS," kata Direktur Utama PT Transjakarta Anonius Kosasih di Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (22/12).
Rencananya, 30 bus disediakan untuk rute Monas-PIK, 50 bus diaktifkan untuk rute Ragunan-Monas, 50 bus rute Ragunan-Dukuh Atas, 80 bus rute Lebak Bulus-Senen via Stasiun Cikini, 40 bus rute Blok M-Manggarai via stasiun Manggarai dan 70 bus untuk rute-rute lainnya.
"Untuk sementara, baru jalur ini yang kita usulkan," kata Kosasih.
Kosasih mengatakan ratusan bus tersebut berfungsi sebagai pengumpan Transjakarta. Artinya, kata Kosasih, bus-bus tersebut akan beroperasi ke dalam rute yang tidak bisa dilalui Transjakarta.
Angkutan Kopaja terintegrasi ini bakal menggunakan sistem tarif rupiah perkilometer. Kosasih mengatakan PT Transjakarta tengah membangun stasiun yang dilengkapi dengan sistem pembayaran e-money.
"Jasa layanan Operator dengan skema rupiah per Kilometer diadakan secara ePurchasing melalui eKatalog LKPP agar transparan dan akuntabel," kata Kosasih.
Sementara, 320 bus tersebut akan dibantu dengan operasional dari 42 bus gandeng dan 142 bus single bus berukuran sedang. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mensubsidi tarif rupiah perkilometer sebesar Rp 10.350.