Selasa 22 Dec 2015 21:29 WIB

Pemerintah Segera Jalankan Dana Ketahanan Energi

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Bayu Hermawan
Menteri ESDM Sudirman Said berbicara usai melakukan penandatanganan Heads Of Agreement / HOA antara Pertamina, Total E&P Indonesia dan Inpex Corporation persiapan untuk alih kelola Blok Mahakan di Jakarta, Rabu (16/12).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Menteri ESDM Sudirman Said berbicara usai melakukan penandatanganan Heads Of Agreement / HOA antara Pertamina, Total E&P Indonesia dan Inpex Corporation persiapan untuk alih kelola Blok Mahakan di Jakarta, Rabu (16/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah akan menerapkan dana ketahanan energi dengan menyimpan selisih positif pada harga keekonomian bahan bakar minyak (BBM) akibat merosotnya harga minyak dunia.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyebutkan, langkah ini dinilai paling tepat dijalankan mengingat dana ketahanan energi atau dana stabilitas ini bisa digunakan untuk membangun proyek energi berkelanjutan.

"Mengenai harga BBM, benar sekali ini waktu yang baik barangkali (terapkan dana ketahanan energi).  Ada batas atas, batas bawah. Kalau di bawah kita simpan. Dengan uang yang kita simpan kita bisa jaga stabilitas. (Ini) opsi yang paling mungkin paling pas untuk diterapkan," ujarnya, Selasa (22/12).

Meski dana ketahanan energi ini dinilai paling pas diterapkan untuk menghadapi anjloknya harga minyak dunia, Sudirman mengaku belum ada kepastian mengenai mekanisme penerapan sistem ini.

"Angkanya berapa saya belum bisa kasih penjelasan. Jangan kita berspekulasi dengan angka sampai benar benar juga putuskan. Saya kira ngga lama lagi. Mungkin dua tiga hari ke depan kita putuskan," kata dia.

Wacana soal dana ketahanan energi muncul sejak pertengahan tahun 2015 ini. Juli lalu, rencana pembentukan petroleum fund atau dana stabilitas bahan bakar minyak (BBM) dinilai dapat membantu menekan kerugian Pertamina karena menanggung selisih harga BBM ketika harga minyak sempat naik.

Dana yang dihimpun dari margin penjualan BBM ketika harga minyak dunia turun ini bisa digunakan sebagai dana penyangga ketika harga minyak dunia  merangkak naik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement