REPUBLIKA.CO.ID, MANDERA -- Militan Al Shabaab berusaha melakukan serangan yang menarget penumpang Nasrani ke sebuah bus di Mandera, Senin (21/12). Namun upaya penembakan itu akhirnya batal, ketika sekelompok Muslim yang juga penumpang bus berusaha melindungi mereka dari serangan brutal tersebut.
Para penumpang muslim ini mengatakan mereka siap mati bersama-sama, dalam upayanya melindungi warga Nasrani dari tembakan Al Shabaab. Saksi mata mengatakan, penumpang muslim yang sebagian besar merupakan perempuan itu, meminta para militan untuk menembak mereka bila ingin membunuh warga Nasrani.
Bus tersebut menuju kota Mandera, yang berada di dekat perbatasan Kenya dengan Somalia dan Ethiopia. Bus ini mendapatkan pengawalan aparat kepolisian, karena wilayah tersebut memang dikenal sangat rawan serangan militan.
Dilansir dari CNN, Selasa (22/12), Sekretaris Menteri Dalam Negeri Kenya, Joseph Nkaissey mengatakan dalam peristiwa serangan tersebut ini sebuah mobil polisi telah dirusak para militan, walau akhirnya bus tersebut bisa melanjutkan perjalanannya beberapa jam setelah serangan para militan.
Al Shabaab merupakan kelompok militan radikal dari warga Somalia, AS telah mengklasifikasikan kelompok ini sebagai gerakan teroris. Ini tidak lepas dari kebrutalan aksi kelompok ini atas berbagai serangan di Kenya, sejak pasukan Kenya memerangi ekstimis ini pada 2011.
Diantara tindakan brutal Al Shabaab adalah serangan di Garissa University College pada April lalu yang menewaskan 150 orang. Pada tahun lalu mereka juga menyrbu bus dan menembak mati 28 orang.