REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Kepolisian Kalifornia menangkap pria bernama, William Celli (55 tahun). Polisi menangkap Celli dengan dugaan melakukan ancaman kriminal dan kepemilikan bahan peledak.
Celli ditangkap di rumahnya, di Richmond, Kalifornia, akhir pekan lalu. Polisi melakukan penggrebekan ke dalam rumah Celli dan menemukan sejumlah bahan peledak, yang diduga akan digunakan untuk melakukan teror terhadap komunitas muslim di Kalifornia.
Tidak hanya itu, di akun Facebook miliknya, Celli juga kerap melakukan ancaman untuk melancarkan teror kepada komunitas muslim dan sempat mengunggah foto yang berisi soal bom rakitan yang telah dibuatnya. Bahkan, salah satu teman Celli sempat melaporkan postingan Celli itu kepada polisi pada dua pekan lalu.
''Saya kira, polisi tidak menghiraukan laporan itu, karena saya tidak mendengar apapun,'' kata Maria DiLoreto Banks, salah satu pelapor, seperti dikutip The Guardian, Selasa (22/12).
Dalam akun facebook miliknya, Celli kerap menghina kelompok-kelompok minoritas, seperti komunitas muslim dan hispanik. Tidak hanya itu, Celli juga sempat mengungkapkan dukungannya terhadap salah satu bakal calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump. Termasuk dalam isu pembatasan masuknya muslim ke Amerika Serikat.
''Donald Trump lagi. Saya cukup senang. Pria ini memiliki pandangan yang besar. Saya akan mengikuti orang ini hingga akhir dunia,'' tulis Celli di akun Facebook miliknya pada 2 Oktober silam.
Tidak hanya berdasarkan laporan dari postingan di akun facebook Celli, penangkapan Celli ini juga dilakukan atas dasar dugaan percobaan melakukan tindak kriminal terhadap salah satu komunitas muslim di Richmond, yaitu di Masjid Al Rahman.
Pada 4 Desember silam, Celli sempat melakukan ancaman secara lisan terhadap para jamaah Masjid Al Rahman. Pihak Masjid Al Rahman pun sempat melayangkan laporan ke pihak kepolisian Kalifornia.