REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Institusi pendidikan di Inggris harus memasang penyaring internet dan mengawasi pemakaian internet murid sejalan dengan rencana Pemerintah Inggris untuk melindungi mereka dari radikalisasi. Para menteri di kabinet Pemerintah Inggris khawatir anak muda dapat menjadi sasaran para ekstremis dan ada kemungkinan proses radikalisasi itu lewat komputer sekolah.
Menteri Pendidikan Nicky Morgan mengatakan kepada BBC, Selasa (22/12), sebagian murid dapat mengakses informasi tentang kelompok yang menamakan diri ISIS di sekolahnya. Asosiasi sekolah mengatakan akan menyambut baik penjelasan lebih rinci tentang rencana ini.
Reformasi kebijakan penggunaan internet oleh para murid di sekolah ini digaungkan setelah terjadinya sejumlah kasus anak sekolah yang mengunjungi atau berusaha mengunjungi Suriah.
Pada bulan Februari, murid Bethnal Green Academy di London -Shamima Begum dan Amira Abase, keduanya berumur 15 tahun saat itu, dan Kadiza Sultana, 16 tahun- terbang dari London ke Istanbul untuk melakukan perjalanan ke Suriah. Namun, pihak kepala sekolah mengatakan tidak terdapat bukti kalau mereka menjadi radikal di sekolah karena para murid tidak bisa mengakses media sosial lewat komputer sekolah.