REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengungkapkan rapat kabinet paripurna Rabu sore ini (23/12) di Kantor Presiden Jakarta akan membahas masalah ekonomi, yaitu Masyarakat Ekonomi ASEAN, MDGs, dan antisipasi perkembangan ekonomi 2016.
"Hari ini, kami akan rapat kabinet peripurna dengan tiga topik," kata Pramono Anung di Istana Negara Jakarta, Rabu (23/12).
Pramono menyebutkan dengan paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan, Indonesia bisa melalui turbulensi atau tekanan ekonomi selama 2015. "Bahkan, ketika Federal Reserve menaikkan suku bunganya ternyata indeks harga saham gabungan kita naik," katanya.
Ia menyebutkan kurs rupiah juga menguat yang menunjukkan bahwa ekonomi RI sudah di jalur yang benar.
"Tentunya pemerintah juga mempertimbangkan, melihat, dan menghitung beberapa hal yang berkaitan dengan bahan bakar minyak (BBM). Yang jelas kemarin Presiden telah menandatangani perpres mengenai kilang," kata Pramono menanggapi pertanyaan apakah pemerintah akan menurunkan harga BBM.
Menurut dia, pihak swasta maupun Pertamina diberikan kesempatan untuk membangun kilang minyak di Indonesia. "Langkah terobosan ini diharapkan bisa juga menekan harga BBM. Apakah dalam rapat nanti persoalan BBM itu akan diputuskan atau tidak? Yang jelas Menteri ESDM telah memberi sinyal akan menghitung dan mengevaluasi. Kalau memang ada margin untuk diturunkan, akan diturunkan," kata Pramono.
Sementara itu, mengenai perombakan kabinet, Pramono mengatakan bahwa hal itu merupakan kewenangan Presiden. "Itu hak prerogratif Presiden, tentunya Presiden setiap waktu memantau masukan dari masyarakat maupun dari para pengamat, dan partai-partai pendukung maupun bukan pendukung," kata Pramono Anung.