REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Basaria Panjaitan membantah bila fokus kerja lembaga antirasuah jilid IV hanya sebatas pencegahan. Menurut dia, bukan hanya pencegahan, namun penindakan.
"Keduanya akan berjalan secara bersamaan," katanya melalui pesan singkat, Rabu (23/12).
Basaria menilai penindakan juga merupakan bagian dari pencegahan. Nantinya, kata dia, diharapkan akan menimbulkan efek jera terhadap pelaku korupsi.
"Penindakan kita lakukan agar membuat efek jera," ujarnya.
Seperti diketahui, lima pimpinan baru KPK resmi bertugas. Namun, banyak pihak yang mengaku kecewa dan pesimis dengan terpilihnya lima pimpinan tersebut.
"Mereka tidak memiliki track record yang memuaskan," kata peneliti ICW Donal Fariz saat dihubungi, Selasa (22/12).
Menurutnya, kelima komisioner KPK tersebut belum mampu menangani kasus korupsi. Misalnya, Ketua KPK, Agus Raharjo yang tidak memiliki rekam jejak penegakan hukum.
Begitu pula dengan Laode Syarif yang bagus menangani lingkungan tetapi belum terbukti mampu menangani hukum. Selain itu, Alexander merupakan orang yang sering memvonis bebas terhadap kasus korupsi.
"Saut Situmorang juga tidak ada memiliki record penegakan hukum. Basaria Panjaitan juga tidak punya track record selama di kepolisian. Ini adalah titik lemah," ujar Donal.