Rabu 23 Dec 2015 16:35 WIB

Lapas Sukamiskin Gelar Fashion Show Warga Binaan

Rep: C26/ Red: Winda Destiana Putri
Pintu masuk Lapas Sukamiskin, Bandung.
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Pintu masuk Lapas Sukamiskin, Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember kemarin tak hanya dirayakan oleh ibu-ibu dengan keluarganya.

Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Wanita Kelas II A Kota Bandung pun ikut menyemarakkan dengan menggelar serangkaian acara salah satunya fashion show.

Kepala Lapas Kelas II A Kota Bandung, Surta Duma mengatakan perayaan ini merupakan agenda tahunan dalam rangka Hari Ibu. Acara  peragaan busana tersebut menjadi ajang untuk menunjukkan kreativitas warga binaan lapas.

"Ajang ini untuk menunjukan kreativitas. Kita mengeksplor dan disini nggak cuma duduk saja tapi dilatih untuk menghasilkan kerajinan," kata Surta kepada wartawan, Rabu (23/12).

Menurutnya gelaran peragaan busana  merayakan Hari Ibu ini bekerja sama dengan para pemiliki merek pakaian terkenal. Acara ini, ujar dia, sebagai bentuk apresiasi kepada warga binaan untuk ikut merasakan keceriaan dan kebahagiaan di Hari Ibu.

Ada empat merek pakaian ternama yang ikut berpartisipasi yakni Maima Indonesia, Legan, Nadjani, dan Lumina Bandung. Para warga binaan berkolaborasi dengan perancang menciptakan pakaian yang ditampilkan dalam peragaan busana. Warga binaan menjahit baju yang telah didesain oleh perancang.

Tak hanya menjahit baju, warga binaan pun ikut berlenggak-lenggok di pangging catwalk layaknya model. Mereka tampil apik mengenakan pakaian di depan para tamu undangan.

Dalam gelaran peragaan busana, hadir pula artis Eddies Adelia yang ikut mengenakan pakaian karya warga binaan. Menurut Eddies ajang seperti ini sangat bermanfaat bagi penghuni lapas.

Sebagai mantan warga binaan, ia merasa dengan diadakannya acara ini dapat memberikan energi positif. Sumber motivasi penghuni lapas yang terbiasa jauh dari keramaian kehidupan luar.

"Saya pernah hidup terpenjara. Saya di sini diminta temen saya untuk dateng mensupport mereka (warga binaan). Acara ini tentunya jadi motovasi buat mereka," ujar Eddies.

Ia juga mengapresiasi busana yang dijahit warga binaan. Menurutnya jahitan yang dihasilkan tidak kalah dengan pabrik-pabrik konveksi yang sudah sukses.

Walaupun hidup terkungkung besi penjara, ujar dia, warga binaan bisa terus mengeksplorasi kreativitas masing-masing. Mereka bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat di tengah menjalani masa hukuman.

Selain peragaan busana, lapas juga mengadakan pameran lukisan dan aneka kerajinan dari warga binaan. Tak hanya itu ada hiburan stand up comedy dan penampilan musik guna menghibur para penghuni lapas.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement