REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI F Henry Bambang Soelistyo mengatakan semua korban meninggal Kapal Motor (KM) Marina 2B yang ditemukan dalam evakuasi akan dilarikan ke pos penanganan di Siwa.
"Korban meninggal dunia akan diprioritaskan untuk dibawa ke Siwa," ujarnya ketika dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (23/12).
Soelistyo menjelaskan terdapat dua pos evakuasi yang telah disiapkan pihaknya untuk segera menangani para penumpang kapal yang hilang kontak sejak Sabtu (19/12). "Ada rumah sakit yang kami jadikan pos, letaknya di wilayah Siwa dan di Kolaka Utara," tambahnya.
Namun, lanjutnya, saat ini rumah sakit yang berada di Siwa telah didukung tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri, sehingga proses identifikasi jenazah yang ditemukan tidak akan memakan waktu lama.
Oleh karena itu, kelak keluarga yang hendak mengetahui identitas korban yang meninggal dunia dapat menghubungi pos evakuasi yang ada di Siwa.
Sebelumnya, Tim SAR gabungan telah menemukan total 47 orang penumpang KM Marina 2B hingga Selasa (22/12) pukul 20.30 WITA.
Dari 47 orang tersebut, sebanyak 40 korban sudah mendapatkan perawatan medis, sedangkan tujuh lainnya ditemukan tidak bernyawa.
Dengan demikian, berdasarkan data manifest yang dimiliki Basarnas, saat ini masih ada 69 orang yang belum ditemukan, dari total 116 penumpang kapal yang berangkat dari Pelabuhan Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, menuju Pelabuhan Bansalae, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan sekitar pukul 11.00 WITA, Sabtu (19/12).
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Badan SAR Nasional Sulawesi Selatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), SAR TNI dan Polri kini masih dikerahkan untuk menyelamatkan korban.