Rabu 23 Dec 2015 20:18 WIB

Tunawisma di Sacramento Berlindung di Masjid Selama Musim Dingin

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Ani Nursalikah
Lebih dari 100 tunawisma di Kota Sacramento, Kalifornia mendapatkan perlindungan dari salah satu masjid setempat, yaitu Salam Islamic Center.
Foto: worldbulletin
Lebih dari 100 tunawisma di Kota Sacramento, Kalifornia mendapatkan perlindungan dari salah satu masjid setempat, yaitu Salam Islamic Center.

REPUBLIKA.CO.ID, SACRAMENTO -- Lebih dari 100 tunawisma di Kota Sacramento, Kalifornia mendapatkan perlindungan dari salah satu masjid setempat, yaitu Salam Islamic Center.

Pelayanan terhadap tunawisma ini merupakan salah satu program Sacramento Winter Sanctuary yang memberikan perlindungan terhadap para tunawisma selama musim dingin. Paling tidak setiap malam pada akhir pekan, pintu masjid dibuka selebar-lebarnya untuk bisa menampung para tunawisma di sekitar kota Sacramento.

Selain mendapat perlindungan, para tunawisma itu mendapatkan makanan untuk menghangatkan badan di tengah deraan cuaca musim dingin. Selain itu, para tunawisma juga mendapatkan selimut dan pakaian yang masih layak pakai.

''Saya bekerja di pemukiman, tapi saat ini saya sedang mengumpulkan uang untuk bisa mendapatkan tempat saya kembali. Saya selama ini tidur di tenda,'' kata salah satu tunawisma, Karen Shorter, seperti dikutip Foxnews, Rabu (23/12).

Menurut Direktur Eksekutif Salam Islamic Center Metwalli Amer, program bantuan ini merupakan salah satu bentuk perwujudan nilai-nilai keislaman. ''Ini menjadi bagian dari kepercayaan Islam. Kami harus bersikap baik. Kami harus memberikan makanan kepada yang membutuhkan. Kami harus bisa membuat mereka merasa seperti di rumah,'' ujar Metwalli.

Selain memberikan perlindungan dan kehangatan pada Sabtu malam, para petugas di Salam Islamic Center juga menyediakan sarapan bagi para tunawisma pada Ahad pagi.

Baca juga:

Main Biola di Depan Mahasiswi, Guru Asing di Saudi Dipecat

9 Bencana Industri Paling Tragis di Cina

Sinyal Radio ISIS Tembus Hingga ke Pakistan

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement