Rabu 23 Dec 2015 23:24 WIB

Empat Strategi Umat Islam Hadapi Pasar Bebas

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
pasar bebas ASEAN
Foto: himamanuny.wordpress.com
pasar bebas ASEAN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Umat Islam di negara-negara ASEAN akan segera menyongsong era pasar bebas pada awal tahun depan. Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri, Muhyiddin Junaidi mengungkapkan pentingnya pengokohan ekonomi umat dan kerjasama antarnegara Muslim.

"Kita perlu menguatkan kerjasama dakwah antar negara-negara Muslim," kata Muhyiddin, dalam Konferensi Pendidikan Islam Jakarta-Istanbul yang digelar MUI Jakarta, Rabu (23/12).

Menurut Muhyiddin, pasar bebas ASEAN menciptakan kesempatan sekaligus tantangan. Promosi Islam moderat dan rahmatan lil alamin harus menjadi ikon kawasan. Salah satunya, dengan mengaktifkan kembali jaringan dakwah Islam regional ASEAN dan Asia Pasifik. Jumlah umat Islam yang besar dapat menjadi modal menggalang persatuan dan solidaritas keagamaan.

Muhyiddin juga menambahkan tiga strategi lain. Menurut dia, umat Islam perlu meningkatkan kemandirian di bidang ekonomi. Populasi Muslim yang besar memberi peluang bagi Indonesia untuk menjadi pusat ekonomi syariah, terutama di tengah menguatnya sektor industri halal. Hal ini membutuhkan kerja keras.

Pasalnya, daya saing ekonomi umat Islam di Indonesia masih lemah. Meski memimpin dengan populasi 88,2 persen, hanya ada satu Muslim dari sepuluh orang terkaya di negeri ini.

Ketua MUI ini pun menegaskan pentingnya kerjasama antarormas Islam, perguruan tinggi, lembaga keuangan, pengusaha Muslim, dan pesantren di ASEAN. Kerjasama tersebut penting untuk mendukung sektor-sektor lain.

Terakhir, peningkatan kualitas generasi muda Muslim menjadi agenda tidak kalah penting. "Memantapkan aqidah anak-anak," ucap Muhyiddin. Lebih lanjut, menurut dia, langkah itu harus dilakukan mulai dari tataran keluarga, lewat komitmen orang tua untuk memberi pendidikan dan pengasuhan yang baik kepada anak-anak.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement