REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur mewaspadai peredaran narkoba pada malam pergantian tahun baru 2016, khususnya di tempat-tempat hiburan malam. "Tentu saja pada malam tahun baru ini ada peningkatan kewaspadaan karena disinyalir marak peredaran," kata Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Sukirman kepada wartawan di Surabaya, Rabu Malam.
Lokasi-lokasi keramaian, kata dia, merupakan tempat yang paling rawan diadakannya transaksi sehingga pihaknya akan menurunkan tim untuk mengawasinya. "Tapi kami tak bisa menyebut di mana tempat-tempatnya. Yang tentu sudah diinventarisasi dan BNNP tak akan diam saja," ucapnya.
Menurut jenderal bintang satu tersebut, tahun baru suasananya tidak sama dengan malam-malam biasa dan tidak lepas dari kegiatan hura-hura. "Momen ini sudah menjadi atensi dari BNN Pusat dan tak menutup kemungkinan pengedar akan mengedarkan narkoba pada malam itu," katanya.
Mantan Kepala BNNP Papua tersebut juga menjelaskan, tim BNNP Jatim sudah bergerak untuk mengantisipasinya, termasuk beberapa tim operasional yang akan bekerja pada malam pergantian tahun. Terkait razia, lanjut dia, BNNP Jatim sudah menyiapkan dan merencanakannya dengan sasaran sejumlah lokasi-lokasi hiburan malam, seperti rumah karaoke, diskotik dan sebagainya.
"Tapi sekali lagi, waktu dan lokasi pastinya tidak bisa kami sampaikan dengan alasan tertentu. Yang pasti data-data di lapangan sudah dilakukan pengumpulan oleh tim dengan harapan razia berjalan lancar dan tidak bocor," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur disebutkan bahwa pengguna narkoba di Jatim pada 2015 mencapai 740 ribu orang, dengan jumlah tersangka sebanyak 2.050 orang, yang mana 1.965 orang di antaranya berusia 20-24 tahun.
Selain itu, kerugian yang dialami akibat penyalahgunaan narkoba pada 2015 dari sisi sosial ekonomi mencapai Rp9,5 triliun.