REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dana Moneter Internasional atau International Monetery Fund (IMF) mengapresiasi kebijakan ekonomi yang ditempuh otoritas di Indonesia. IMF menilai prospek ekonomi Indonesia tetap solid.
Otoritas di Indonesia telah menempuh langkah-langkah signifikan dalam beberapa tahun terakhir ini untuk memperkuat kerangka kebijakan. Antara lain mencakup kebijakan moneter serta fiskal yang berhati-hati (prudent).
"Seperti terlihat dalam reformasi subsidi BBM pada tahun 2015 telah mampu berkontribusi kepada stabilitas makroekonomi sekaligus mendukung pertumbuhan. Hal tersebut juga telah membawa Indonesia melewati berbagai tantangan sepanjang 2015," kata Luis E. Breuer, Ketua Tim IMF yang berkunjung ke Jakarta beberapa waktu lalu.
Kunjungan Tim IMF ke Jakarta dilakukan dalam rangka berdiskusi mengenai perkembangan ekonomi terkini Indonesia serta prospek jangka pendek-menengah. Diskusi dilakukan dengan perwakilan dari Pemerintah, Bank Indonesia, lembaga publik lainnya serta sektor swasta.
IMF menilai prospek ekonomi Indonesia jangka menengah masih akan positif. Ini didukung agenda kebijakan yang mendukung pertumbuhan yang melibatkan rakyat banyak (inklusif), namun tetap menekankan stabilitas. Kebijakan moneter yang ditempuh Bank Indonesia juga dianggap telah tepat, dan telah mendukung penyesuaian ekonomi terhadap tekanan eksternal. Pengambil kebijakan juga telah memberi respons yang tepat saat terjadi gejolak di pasar keuangan, dengan fleksibilitas nilai tukar dan imbal hasil obligasi pemerintah, serta usaha pendalaman pasar keuangan.
Di sisi fiskal, IMF memandang Pemerintah Indonesia telah menerapkan strategi yang tepat sasaran dengan peningkatan belanja infrastruktur dan program sosial yang menyasar pada target yang tepat. Otoritas terkait telah berhasil melakukan pengurangan subsidi BBM dan bantuan tunai bersyarat dan investasi publik.