REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- J (60 tahun) sudah belasan tahun berjibaku dengan Brown dan Potasium. Di kampung kandang, Pagedangan, Tangerang, J dikenal sebagai juragan petasan oleh warga sekitar.
Berbekal ilmu merakit bahan peledak dari sang kakek, J mengaku sudah lama melakukan bisnis petasan ini. J mengaku ilmu membuat petasan ini ia dapatkan dari sang kakek yang turut serta dalam masa penjajahan.
J bergerak dibantu dengan seorang anak P (25) dan istrinya. Dalam satu hari sekitar 1.500 butir ia hasilkan. Meski ia tinggal di perkampungan sempit, namun dalam satu bulan J bisa mengantongi uang sebanyak 15 juta rupiah.
"Dia dapat bahan dasar Potasium dan Brwon (mesiu) secara sembunyi sembunyi. Bahan dasar ini dipasok dari orang yang sedang kami telusuri," ujar Direktur Kriminal Khusus, Kombes Pol Mudjiono, Kamis (24/12).
Selain itu, Mudjiono mengatakan pihaknya sudah melakukan deteksi jaringan J. Namun, ternyata J memang bekerja sendiri. J merupakan salah satu pemasok petasan di Jakarta dan Depok sejak tahun 2007.
Bermodal alat sederhana sebilah kayu dan pipa pralon serta tanah liat, J membuat petasan dari jenis korek hingga petasan glondongan. J menggunakan gulungan kertas koran untuk membuat petasan itu.