Kamis 24 Dec 2015 16:00 WIB

Jelang Natal dan Tahun Baru Pemkot Depok Sidak Supermarket

Rep: rusdy nurdiansyah/ Red: Winda Destiana Putri
Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya Badan POM Roy Sparinga (tengah) , menunjukkan makanan yang mengandung zat berbahaya ketika sidak ke supermarket di Kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Rabu (24/7). Dalam sidak makanan ke berbagai sup
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya Badan POM Roy Sparinga (tengah) , menunjukkan makanan yang mengandung zat berbahaya ketika sidak ke supermarket di Kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Rabu (24/7). Dalam sidak makanan ke berbagai sup

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Jelang natal dan tahun baru, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bersama Polresta Depok menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar swalayan. Sedikitnya terdapat dua titik pasar swalayan yang menjadi sasaran.

Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah, Dwi Rachma, mengatakan pemerintah melakukan uji petik dalam rangka pembinaan dan pengawasan bahan pangan berbahaya dan produk asal hewan. Dalam sidak kali ini didapatkan udang dengan kandungan formalin 0,25 miligram perliter.

"Kami langsung uji bersama petugas dinas kesehatan yang ikut," kata Dwi, saat sidak supermarket di Depok, Kamis, (24/12).

Selain itu, lanjutan Dwi, pihaknya juga menemukan enam jenis snack yang sudah kedaluwarsa berasal dari Cina (tiga jenis), satu snack asal Bekasi, satu snack asal Itali dan satu snack asal Korea. Ditambah, banyak sayur dan buah-buahan yang sudah tidak layak konsumsi.

"Wortel, tomat, cabai, bayam, jagung manis, ayam boiler tidak ada keterangan. Sebagian juga sudah tidak layak, karena busuk," terangnya.

Kasat Narkoba Polresta Depok, Kompol Vivick Tjangkung, memerintahkan kepada manajemen swalayan untuk langsung menarik semua makanan yang tidak layak di pasaran, seperti beberapa macam jamur dan sayuran serta ayam broiler.

"Selain itu kami juga menarik penjualan ikan marlin dan cabai rawit merah yang tidak layak dijual. Sanksinya kami akan memanggil pihak manajemen untuk dilakukan interogasi mencari penyuplainya," pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement