REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan Menteri Luar Negeri yang juga bakal capres Hillary Clinton menyampaikan penghormatannya kepada seorang tentara Muslim Amerika yang bertugas di Irak dan menyerahkan nyawa untuk menyelamatkan seluruh rekan satu unitnya.
Kapten Humayun Khan, seorang Muslim Amerika yang bertugas di Irak, baru berusia 27 tahun ketika melakukan aksi heroik menyelamatkan nyawa seluruh rekan unitnya. "Terima kasih, Kapten Khan," tulis Clinton dalam pernyataan di laman Facebook seperti dilansir dari the Express Tribune, Kamis (24/12).
Di tengah peningkatan retorika anti-Muslim dari politikus Partai Republik Donald Trump, Clinton merilis sebuah video di mana dia berbicara tentang pengorbanan tentara militer AS, Kapten Humayun Khan. Banyak penonton meneteskan air mata mendengar cerita Khan, terpengaruh oleh penyampaian narasi yang dikemas Clinton dengan fasih dan penuh emosi.
Kapten Humayun Khan dari Angkatan Darat lahir di Uni Emirat Arab. Kemudian pindah ke Maryland semasa kanak-kanak. Khan lulus dari Universitas Virginia, sebelum mendaftar di Angkatan Darat AS.
Pada Juni 2004, ia bertugas di Irak. Suatu hari, ketika unit infanterinya mengawal gerbang pertahanan, muncul kendaraan yang mencurigakan. Kapten Khan menyuruh pasukannya mundur, tetapi dia maju untuk menyelidiki.
Dia mengambil sepuluh langkah ke arah mobil, sebelum benda itu meledak. Tentara 27 tahun itu tewas, tapi unitnya terselamatkan oleh tindakan itu. Khan dianugerahi Bronze Star dan Purple Heart.
Mengakhiri video itu, Hillary mengatakan, "Sudah waktunya untuk berdiri dan mengatakan; Kami adalah orang Amerika. Kami tidak akan mengubah satu sama lain atau mengubah prinsip kami.... Itulah Amerika yang saya tahu membuat kita semua sangat bangga menjadi bagian darinya."