REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pemerintah Suriah bersiap untuk mengikuti pembicaraan damai yang dimediasi PBB. Pembicaraan itu diharapkan dapat menemukan solusi politik untuk konflik politik di negara tersebut yang telah berlangsung selama empat tahun.
Menteri Luar Negeri Suriah Walid Muallem mengatakan pihaknya akan siap untuk berunding setelah menerima daftar delegasi oposisi. PBB berharap perundingan tersebut dapat berlangsung di Jenewa, Swiss pada akhir Januari 2016.
Perang saudara di Suriah telah menewaskan lebih dari 250 ribu orang sejak upaya menjatuhkan Presiden Bashar al-Assad dimulai pada Maret 2011. Lebih dari 11 juta warga Suriah lainnya terpaksa mengungsi.
"Suriah siap untuk berpartisipasi dalam dialog Suriah di Jenewa tanpa intervensi asing. Kami berharap dialog ini sukses dan membanti kami memiliki kesatuan pemerintahan nasional," ujarnya dikutip BBC, Kamis (24/10).
Pada Jumat lalu, Dewan Keamanan PBB mendorong peta jalan resolusi untuk proses perdamaian termasuk negosiasi, gencatan senjata, dan pemilihan umum. Namun, resolusi itu tidak menyinggung isu penting lain seperti siapa yang akan mewakili oposisi dalam pembicaraan damai dan pihak Assad.