REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, Jawa Barat, memasang rambu-rambu bahaya larangan berenang di sejumlah kawasan objek wisata pantai selatan guna mengantisipasi kecelakaan laut agar tidak menimpa wisatawan pada musim libur akhir tahun.
"Kami sedang memasang rambu-rambu bahaya renang di kawasan wisata," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut Budi Gan Gan Gumilar kepada wartawan, Kamis (24/12).
Ia menuturkan beberapa objek wisata pantai di Garut terdapat banyak titik yang dilarang untuk beraktivitas berenang bagi wisatawan. Jika melanggar larangan itu, kata dia, khawatir orang yang berenang terbawa gelombang lautan.
"Di pantai selatan itu banyak tempat larangan berenang, makanya persiapan libur akhir tahun ini kami fokus di daerah selatan itu," katanya.
Selain memasang rambu-rambu bahaya di pantai, kata Budi, pihaknya juga memasang beberapa spanduk imbauan bagi wisatawan agar menjaga kebersihan, keamanan, kenyamanan dan ketertiban umum.
"Semua ini kami persiapkan untuk nanti melayani tamu yang akan menikmati panorama daerah selatan," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya terus menjalin koordinasi dengan unsur kepolisian dan masyarakat penggerak wisata untuk menjaga kenyamanan bagi wisatawan.
"Untuk memberikan kenyamanan dan pelayanan yang baik bagi wisatawan adalah tugas kami di dinas pariwisata," katanya.
Objek wisata lainnya di Garut seperti pemandian air panas Cipanas Garut, danau Bagendit dan Cangkuang, kata Budi, tetap mendapatkan perhatian untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan.
Ia berharap banyaknya wisatawan di libur akhir tahun memberikan dampak meningkatkan perekonomian bagi masyarakat Garut.
"Kita harapkan banyak wisatawan yang datang dan memberikan manfaat buat masyarakat Garut," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika