Kamis 24 Dec 2015 21:14 WIB

Produksi Sawit di Daerah Ini Anjlok Hingga 30 Persen

Red: M Akbar
Sisa kelapa sawit digunakan warga Lebak sebagai bahan bakar.
Foto: Antara
Sisa kelapa sawit digunakan warga Lebak sebagai bahan bakar.

REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Produksi tandan buah segar kelapa sawit petani di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sejak sebulan terakhir menurun drastis hingga 30 persen.

"Sudah sebulan ini produksi buah sawit petani turun karena musim 'trek' atau sedikit berbuah," kata petani Desa Medan Jaya, Kecamatan Ipuh, Abadi, di Mukomuko, Kamis (24/12).

Ia menyebutkan, saat normal produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit petani di wilayah ini bisa mencapai satu ton per hektare. Sekarang hanya dapat sebesar 700 kilogram per hektare.

Pada saat musim hujan sekarang ini, katanya, belum begitu berpengaruh dalam meningkatkan kesuburan tanaman kelapa sawit.

Karena, menurutnya, sebelumnya wilayah itu lama dilanda musim kemarau, Sehingga selama itu pula petani setempat tidak memupuk tanaman kelapa sawitnya.

Pada saat memasuki musim hujan sekarang ini, lanjutnya, petani baru memupuk tanaman kelapa sawit. Sehingga butuh waktu bagi tanaman kelapa sawit dalam meningkat produksinya.

"Setelah diberikan pupuk, butuh waktu berbulan-bulan menunggu produksi buah sawit petani meningkat," ujarnya.

Sementara itu petani di Desa Pulau Payung mengeluh karena selain produksi buah sawit turun, harga buah sawit di wilayahnya juga mengalami penurunan dari sebesar Rp800 menjadi Rp700 per kilogram.

Menurutnya, seharusnya saat produksi buah sawit turun, harga jual buah sawit naik karena jumlahnya sedikit dibandikan saat produksinya normal.

Ia berharap, produksi buah sawit di wilayahnya meningkat. Begitu juga dengan harganya naik minimal Rp1.000 per kilogram.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement