Jumat 25 Dec 2015 00:14 WIB

Libur Panjang, Macet dan Padat dari Jakarta ke Bandung

Kemacetan panjang terjadi di Tol Dalam Kota arah Tol Cikampek, Kamis (24/12).  (Republika/Yasin Habibi)
Kemacetan panjang terjadi di Tol Dalam Kota arah Tol Cikampek, Kamis (24/12). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Momen libur panjang, terdiri Maulid Nabi, Natal, dan Tahun Baru dimanfaatkan jutaan masyarakat untuk berlibur ke luar daerah. Banyak di antara mereka yang memilih menggunakan kendaraan pribadi. Bahkan di Jabodetabek dan jalur menuju Bandung, kemacetan tak dapat dihindari. Kecepatan kendaraan yang padat merayap nyaris 0 kilometer.

Kemacetan di tol arah Jakarta-Bogor, Jakarta-Cikampek ujungnya sampai Grogol. Panjang dan nyaris tak banyak harapan bisa lancar. Sedangkan tol dalam kota arah Jakarta kosong, bisa digeber sampai 100 km per jam. Jalur tol lingkar luar dari Pondok Indah sampai Cikunir 5, padat dipenuhi kendaraan.

Tiga simpul objek wisata di Jakarta, Ancol di Utara, Kota Lama di pusat dan TMII di Timur sesak dengan antrean panjang sejak pagi. Pulau Seribu yang menjadi ikon wisata bahari Jakarta juga heboh diserbu pengunjung. Liburan sekolah, libur panjang akhir tahun, memang menjadi musim wisata tahunan yang ditunggu-tunggu anak-anak.

Ke arah Barat, akses yang membaik ke Pantai Anyer, Pantai Carita, sampai Tanjung Lesung Banten juga berdampak positif. Banyak pelat B (Jakarta) yang touring bersama keluarga ke menyusuri Selat Sunda itu. Suasana pantai memang tidak banyak pilihan bagi warga Jakarta. Ancol bagus, lengkap, cuma perlu variasi baru bagi orang Jakarta untuk membangun cerita petualangan bahari yang baru.

Pun dengan masyarakat yang datang ke Bandung, jumlahnya sangat banyak. Kondisi itu juga sebagai ekses promosi Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia yang dihelar Kemenpar secara habis-habisan. 

Ketua PHRI Jawa Barat Herman Muchtar menyatakan, target tingkat hunian hotel di wilayahnya tanggal 24-31 Desember ini mencapai 80 persen. "Sekarang ada 480 hotel dengan jumlah kamar lebih dati 23.500 rooms," jelas Herman dalam siaran pers Kemenpar, Kamis (24/12).

Menurut dia, problem utama Bandung adalah akses. Macet dan padat dari Jakarta ke Bandung itu sudah bukan menjadi rahasia umum. Bikin betis kaki kiri lama-lama jadi lebih kekar, karena keseringan menginjak kopling. "Celakanya, kita Bandung sendiri juga macet luar biasa!"

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement