REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR -- Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional (Basarnas) Brigjen TNI (Mar) Ivan Ahmad Riski Titus menyatakan 63 jenazah Kapal Motor (KM) Marina Baru 2B dievakuasi ke lima rumah sakit.
"Jumlah korban KM Marina yang berhasil didata hingga Kamis (24/12) pukul 18.00 Wita itu sudah 103 orang," ujarnya yang dikonfirmasi dari Makassar, Jumat dini hari (25/12).
(Baca: SAR: Total Korban KM Marina 63 Orang)
Lima rumah sakit yang digunakan untuk memeriksa jenazah para korban KM Marina Baru 2B jenis fiber itu adalah RS Pinrang (Sulsel) satu orang, RS Kolaka (Sultra) dua jenazah, RS Siwa (Sulsel) 17 jenazah, RS Lasusua (Sultra) 40 jenazah dan RS Wotu tiga orang.
Namun dari jumlah itu, tidak semua jenazah sudah teridentifikasi. Tim forensik dari Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sultra dan Polda Sulsel juga masih terus bekerja mengidentifikasi para jenazah tersebut.
Beberapa kapal yang diterjunkan untuk menyisir perairan di Kolaka, Sulawesi Tenggara, dan Teluk Bone, Sulawesi Selatan, di antaranya KN Pacitan milik Basarnas, KP Bangau dan RB 210 yang merupakan kapal jenis patroli cepat. KN Pacitan milik Basarnas itu berhasil mengevakuasi 23 korban jenazah (11 laki-laki, 11 perempuan dan satu belum diketahui kelaminnya).
Kemudian KP Bangau mengevakuasi empat korban jenazah (satu laki dan tiga perempuan), serta RB 210 mengevakuasi 13 korban jenazah yang semua kelaminnya belum diketahui.
"Khusus untuk jenazah yang dievakuasi dari kapal RB 210 itu, tidak ada satu pun jenazah yang kelaminnya diketahui karena kondisi jenazah sudah membengkak dan mengembang," ujar Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera.
KM Marina mengangkut penumpang termasuk anak buah kapal (ABK) sebanyak 118 orang, di antaranya 91 orang dewasa dan 19 anak-anak dan balita serta selebihnya ABK.