REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, video tersebut sangat mengejutkan. Menurutnya, video mengejutkan itu menunjukkan wajah asli kelompok yang menimbulkan bahaya bagi masyarakat dan keamanan Israel.
Pemimpin koalisi dari Zionist Union Isaac Herzog menuduh mereka yang datang di pesta pernikahan itu melupakan arti penting menjadi Yahudi.
(Baca: Kejam, Pesta Pernikahan Ini Rayakan Pembunuhan Bayi Palestina)
"Siapa pun yang menari di pesta pernikahan dan merayakan pembunuhan bayi tidur, bukan Yahudi dan bukan Israel. Ia harus segera dikurung di balik jeruji," ujar Herzog, dikutip Al Jazeera, Kamis (24/12).
Polisi telah menangkap sejumlah pemukim sehubungan dengan pembunuhan. Namun, hingga kini belum ada yang dikenai dakwaan.
Sebuah laporan yang diterbitkan kelompok hak asasi Yesh Din pada Oktober melukiskan gambaran impunitas di tengah kekerasan di permukiman.
Setidaknya 91,6 persen dari kasus penyelidikan ditutup tanpa dakwaan. Sementara sejumlah serangan kekerasan yang dilakukan pemukim meningkat dua kali lipat antara Agustus 2014 dan Agustus 2015.
Sebuah video yang diputar televisi Israel Channel 10 mengundang kecaman dan kemarahan. Dalam video tersebut tampak pada tamu di pesta pernikahan Israel menari dengan senjata dan menusukkan senjata tersebut ke foto bayi Dawabsheh.
Video dari pesta pernikahan pasangan Ortodoks Yahudi Israel itu mendorong kecaman keras. Video ditayangkan pada Rabu (23/12) malam oleh Channel 10. Rekaman itu sendiri direkam tiga pekan lalu.