Jumat 25 Dec 2015 12:10 WIB

Muslimah HTI Gelar Kongres Perkuat Ideologi

Rep: c26/ Red: Damanhuri Zuhri
 Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia melakukan aksi Nasional Pemudi Islami di Bundaran HI, Jakarta, Senin (28/10).    (Republika/Agung Supriyanto)
Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia melakukan aksi Nasional Pemudi Islami di Bundaran HI, Jakarta, Senin (28/10). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) menggelar Kongres di Aula Balai Asri, Pusdai, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/12).

Kongres Muslimah HTI dihadiri sekitar 1500 muslimah yang terdiri atas kaum ibu, tokoh, mahasiswa dan remaja muslimah memadati Aula Balai Asri, Pusdai Jawa Barat.

Mengangkat tema 'Negara Perisai Hakiki Bagi Ibu dan Anak', acara ini ditujukan untuk memberikan edukasi pada para muslimah. Terutama tentang masalah sistemik yang saat ini menimpa kaum perempuan dan anak serta solusi untuk mengatasinya

Ketua Muslimah HTI Jawa Barat, Siti Nafidah memaparkan kondisi dunia saat ini mengancam perempuan dan anak. Kebijakan yang pro pengusaha dinilai menyengsarakan perempuan.

"Negara saat ini mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang pro pengusaha dan semakin menyengsarakan kaum perempuan dan anak," ungkap Siti Nafidah menerangkan.

Menurutnya negara-negara Barat masih memiliki peran besar mengkoordinir bangsa lain. Mereka terus berupaya merekayasa untuk melemahkan perempuan dan anak yang menjadi aset kebangkitan umat.

Pasalnya, kata Siti, negara Barat menyadari betul potensi besar umat Islam yang membuat ketakutan dengan kebangkitan Islam dengan tegaknya Khilafah.

Karena itu kaum muslimah sebagai salah satu potensi umat Muslim perlu diberikan edukasi untuk tidak terpengaruh dengan rekayasa-rekayasa dengan ketahanan ideologis.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement