REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) menggelar Kongres di Aula Balai Asri, Pusdai, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/12).
Kongres Muslimah HTI dihadiri sekitar 1500 muslimah yang terdiri atas kaum ibu, tokoh, mahasiswa dan remaja muslimah memadati Aula Balai Asri, Pusdai Jawa Barat.
Mengangkat tema 'Negara Perisai Hakiki Bagi Ibu dan Anak', acara ini ditujukan untuk memberikan edukasi pada para muslimah. Terutama tentang masalah sistemik yang saat ini menimpa kaum perempuan dan anak serta solusi untuk mengatasinya
Ketua Muslimah HTI Jawa Barat, Siti Nafidah memaparkan kondisi dunia saat ini mengancam perempuan dan anak. Kebijakan yang pro pengusaha dinilai menyengsarakan perempuan.
"Negara saat ini mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang pro pengusaha dan semakin menyengsarakan kaum perempuan dan anak," ungkap Siti Nafidah menerangkan.
Menurutnya negara-negara Barat masih memiliki peran besar mengkoordinir bangsa lain. Mereka terus berupaya merekayasa untuk melemahkan perempuan dan anak yang menjadi aset kebangkitan umat.
Pasalnya, kata Siti, negara Barat menyadari betul potensi besar umat Islam yang membuat ketakutan dengan kebangkitan Islam dengan tegaknya Khilafah.
Karena itu kaum muslimah sebagai salah satu potensi umat Muslim perlu diberikan edukasi untuk tidak terpengaruh dengan rekayasa-rekayasa dengan ketahanan ideologis.