Jumat 25 Dec 2015 13:09 WIB

Sawah Minapadi, Destinasi Wisata Baru di Sleman

Rep: C97/ Red: Nur Aini
Petani menanam bibit di sawah. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Yusran Uccang
Petani menanam bibit di sawah. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sleman mencanangkan wilayah minapadi atau budidaya ikan bersama dengan padi sebagai destinasi wisata baru. Kepala Disbudpar Sleman, AA Ayu Laksmidewi mengatakan, potensi minapadi sebagai lokasi wisata sangat besar.

Sebab budidaya ikan serta padi cukup jarang ditemui, sehingga masyarakat cukup antusias melihat sistem bercocoktanam tersebut. Hal itu ditambah di sekitar wilayah minapadi Seyegan sudah berdiri banyak warung makan ikan. "Potensinya bagus. Banyak orang yang senang lihat ikan, soalnya bikin tenang," tutur Ayu, Jumat (25/12).

Ke depannya Disbudpar akan meminta lahan khusus wisata milik kelompok petani minapadi. Lahan tersebut akan ditata dengan menambahkan gazebo dan beberapa fasilitas wisata lainnya. Ayu berharap dengan dijadikannya minapadi sebagai tempat wisata, masyarakat dapat memperoleh nilai ekonomi yang lebih dari sebelumnya.

"Jadi nanti ibu-ibu di sini juga bisa membuat souvenir untuk dijual. Kita akan mengintegrasikan minapadi dengan potensi wisata lainnya di sekitar sini," ujar Ayu. Ia menilai, potensi minapadi Seyegan menjadi lokasi wisata sangat besar. Sebab wilayah tetsebut tidak sulit untuk dijangkau.

Ketua Kelompok Tani Murakabi Cibuk Kidul, Sigit mmenilai wisata minapadi akan menambah penghasilan bagi masyarakat. Ia juga berharap rencana tersebut bisa segera direalisasikan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement