REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Kepolisian menyebutkan ada enam tempat yang menjadi sasaran teroris yang beraliansi dengan ISI, di Indonesia. Salah satu target tersebut adalah Mapolda Metro Jaya.
Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal (Irjen) Tito Karnavian mengatakan salah satu pelaku teroris mengaku ingin menyerang Kapolda. "Alasannya tanyakan mereka. Mungkin saya bekas Densus 88 dan Kapolda, mungkin itu," ujar Tito di Mapolda Metro Jaya, Jumat (25/12).
Tito mengatakan ia sebagai anggota penegak keamanan tidak takut dengan ancaman tersebut. Ia pernah menjadi Kepala Densus 88 dari November 2009 - Oktober 2010. Selain itu, Tito sering ikut serta dalam memerangi kelompok teroris.
Beberapa tempat yang menjadi sasaran terorisme lainnya adalah Mabes Polri, Gories Merre, Kombes Pol Ibnu Suhendra, Kapolda Metro Jaya, Kapolda Jawa Tengah, tempat ibadah Syiah, dan kantor-kantor kepolisian.
Sebelumnya, sebanyak sembilan orang yang diduga terkait jaringan teroris ditangkap anggota Polri dan Densus 88. Mereka yang tertangkap sebanyak sembilan orang di antaranya adalah otak pelaku bernama Abu Mushab, sementara satu lagi bernama Ali. Sedangkan untuk dua atau tiga orang masih Daftar Pencarian Orang (DPO) sudah ada identitasnya dan dalam pengejaran.
Penangkapan tersebut terjadi di gerbang pintu masuk perumahan taman harapan baru, Bekasi. Mereka ditangkap pada hari Rabu (23/12) sekitar pukul 07.15 WIB.
Untuk barang bukti yang diamankan berupa satu buah fotocopy buku kursus peledakan, 1 lembar kertas berisi daftar nama ikhwan dan akhwat (baik yang ada di penjara maupun yang ada di Suriah), sejumlah KTP, dan beberapa ATM.