REPUBLIKA.CO.ID, ARKANSAS -- Perayaan Natal pada tahun ini bagi keluarga mantan presiden Amerika Serikat (AS) Bill Clinton diwarnai "kejutan" yang tak menyenangkan. Rumah utama keluarga Bill Clinton di Kota Hope, Arkansas, Jumat (25/12) pagi waktu setempat mengalami kebakaran. Otoritas keamanan bahkan menetapkan insiden tersebut sebagai kesengajaan. Demikian dilaporkan CNN, Sabtu (26/12) waktu Indonesia.
Menurut Kepala Polisi Arkansas, JR Wilson, seorang saksi sudah dimintai keterangan. Saksi tersebut ketika kejadian sedang melintas dengan sepeda motornya. Pada pukul 03.17 Jumat (25/12) dini hari, kobaran api pertama kali tampak dari bagian depan rumah dua tingkat itu.
Rumah tersebut merupakan warisan bersejarah yang dimiliki pihak kakek-nenek Clinton. Clinton sendiri pernah tinggal di sana selama empat tahun pascakelahirannya pada 1946. Rumah tersebut bukanlah kediaman Bill sejak usianya tujuh tahun.
Pada 2011, rumah tersebut ditetapkan sebagai cagar budaya nasional. "Bangunan rumah secara keseluruhan cukup terselamatkan. Petugas pemadam kebakaran dengan sigap dan tuntas berhasil memadamkan api," kata JR Wilson.
Hasil olah TKP menemukan adanya bau zat pemantik api. Sehingga kuat dugaan ada pihak yang sengaja melakukan pembakaran. Unsur Kepolisian sedang mendalami siapa pelaku pembakaran tersebut. "Hingga kini besarnya kerugian dan penyebab kebakaran masih didalami melalui investigasi. Adapun rumah ini akan ditutup hingga pemberitahuan selanjutnya," lanjut dia.
Polisi masih memeriksa rekaman video pengawas. FBI pun sudah dilibatkan guna mendukung investigasi. Keterangan lainnya, Wilson mengakui ada graffiti vandalisme yang dibuat orang tak dikenal di pintu dan jalan masuk rumah.
Simbol "55" dengan warna hitam terpampang pada jalan masuk. Wilson menduga, simbol ini lebih merujuk pada ungkapan singkatan untuk menggambarkan tawa "haha". Ada pula corat-coretan bertuliskan "XX" dan gambar lidah besar terjulur.