REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sebagian besar wilayah Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur dilanda kegelapan selama sekitar delapan jam dari pukul 23.26 WITA pada Jumat (25/12) sampai pukul 07.30 WITA pada Sabtu pagi, akibat padamnya aliran listrik. Manajer PT PLN (Persero) Area Kupang Maria Gorety mengatakan, pemadaman tersebut akibat salah satu kabel penghubung distribusi aliran listrik di wilayah Manutapen putus dihantam pohon yang tumbang pada Jumat tengah malam.
Pada Natal tengah malam, wilayah Kota Kupang sempat dilanda hujan deras disertai angin kencang. Kondisi inilah yang membawa malapetaka bagi PLN Area Kupang. Sebuah pohon tumbang menimpa jaringan kabel pembagi aliran listrik di wilayah Manutapen, yang memutus aliran listrik untuk sebagian wilayah kota.
"Kejadian seperti ini sulit diprediksi, sehingga menimbulkan risiko besar jika terjadi pemadaman," ujarnya.
Maria menjelaskan dibutuhkan waktu sekitar 8 jam untuk memperbaiki kabel yang putus. Selama proses pemulihan berlangsung, sebagian wilayah kota praktis mengalami pemadaman. Dalam beberapa bulan terakhir, PLN Area Kupang menerapkan sistem pemadaman bergilir menyusul rusaknya sejumlah mesih pembangkit tenaga Diesel di PLTD Tenau dan Kuanino. Upaya yang dilakukan PLN dalam mengatasi krisis listrik tersebut, dengan mendatangkan mesin pembangkit dari Turki dan Bangka Belitung sambil memperbaiki sejumlah mesin pembangkit listrik yang rusak tersebut.