REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan serangan bom yang terus dilakukan terhadap kelompok ISIS di Suriah telah memangkas penyelundupan minyak ke Turki.
Mengutip data intelijen, Rusia mengatakan jumlah kapal tanker minyak yang melintas di sepanjang jalur utara menuju kilang kota Turki, Batman sudah berkurang. Selama sepekan terakhir, serangan Rusia telah meghancurkan 17 truk serta 37 target yang terlibat dalam ekstraksi dan pemurnian minyak.
Secara keseluruhan, sekitar dua ribu truk tanker minyak telah hancur selama kampanye pemboman di Suriah yang dimulai pada 30 Septemeber. (Baca: Pemimpin Pemberontak Suriah Terbunuh).
Sejak dimulai, angkatan bersenjata Rusia telah melakukan 5.240 serangan tiba-tiba di Suriah. Dalam perkembangan lain di Suriah, sebuah stasiun TV Hizbullah mengatakan pada Jumat (25/12) bahwa setidaknya dua ribu militan ISIS diharapkan akan dievakuasi dari kamp pengungsi Yarmouk sesuai kesepakatan yang ada. Militan yang berada di Yarmouk juga mencakup anggota Front Al-Nusra dan cabang al-Qaeda di Suriah.
Kesepakatan itu menandai keberhasilan pemerintah Presiden Bashar al-Assad dalam meningkatkan peluangnya untuk menegaskan kembali pengawasan atas kawasan strategis di perbatasan selatan Damaskus.
Ini juga menyoroti upaya PBB dan pemerintah asing untuk megadakan gencatan senjata lokal sebagai langkah mengakhiri perang Suriah. Perang sipil yang hampir lima tahun itu telah menewaskan 250 ribu orang. (ISIS Bisa Hancurkan Kristen di Negaranya Sendiri).
Sebanyak 18 bus telah tiba untuk mulai mengangkut para militan dan 1.500 anggota keluarga mereka ke daerah-daerah di bawah kendali ISIS dan kelompok oposisi bersenjata lainnya. Tidak jelas apakah bus disediakan oleh PBB atau tentara Suriah.