Ahad 27 Dec 2015 07:07 WIB

Catatan Karya Indonesia 2015: Pesawat N219, Satelit Lapan dan Kapal Riset

Rep: Lida Puspaningtyas/c26/arsip/ Red: Dwi Murdaningsih
Dua Pilot uji, Esther Gayatri Saleh (kanan) dan Ahmad Ervan (kiri) naik ke pesawat N219 di hanggar PT Dirgantara Indonesia (DI), Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/11). (Antara/Novrian Arbi)
Foto: Antara/Novrian Arbi
Dua Pilot uji, Esther Gayatri Saleh (kanan) dan Ahmad Ervan (kiri) naik ke pesawat N219 di hanggar PT Dirgantara Indonesia (DI), Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/11). (Antara/Novrian Arbi)

REPUBLIKA.CO.ID, Tahun 2015 mencatatkan berbagai peristiwa penting di bidang teknologi. Beberapa peristiwa besar di bidang teknologi antara lain diresmikannya pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia, peluncuran satelit buatan LAPAN, dan peresmian kapal riset laut pada puncak Hari Iptek Nasional.

Peluncuran pesawat N219

Pesawat N219 hasil produksi dalam negeri, Kamis (10/12), tampil perdana di Hanggar PT Dirgantara Indonesia (DI), di Jalan Pajajaran, Bandung.

"Saya menyambut baik pengembangan N219 oleh industri penerbangan dalam negeri. N219 hadir dari Indonesia untuk Indonesia," kata Presiden Joko Widodo, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan.

Presiden mendorong agar industri pesawat transport nasional N219 karya anak bangsa itu bisa mempercepat konektivitas daerah terpencil di Tanah Air. Jokowi juga ingin N219 bisa bersaing dan menembus pasar dunia.

Pada amanatnya, Presiden mendorong semua pihak untuk memberikan dukungan dan perhatian dengan cermat bagi N219. Masukan dan koordinasi terus dilakukan dengan PTDI sehingga perusahaan dirgantara nasional itu terus menghasilkan produk pesawat yang baik dan aman.

Pada kesempatan itu, juga dipamerkan pesawat karya PT DI lainnya, yakni CN-235, N250, dan N212. Acara penampilan perdana N219 menandai bahwa rancang bangun dan struktur prototipe pesawat itu telah selesai dikerjakan serta siap diperkenalkan kepada publik secara utuh.

Pesawat N219 merupakan hasil pengembangan yang dilakukan PT DI sejak Maret 2007. Pesawat ini berkapasitas 19 penumpang dengan dua mesin turboprop. Kemampuan daya jelajahnya mencapai 1.580 NM dengan kecepatan maksimum 213 knot. Pesawat N219, menjawab permasalahan di wilayah dengan topografi berbukit seperti di Papua. N219 bisa terbang dengan landasan kurang dari 800 meter dan mampu bermanuver di daerah berbukit. Pesawat ini dijual seharga 5 sampai 6 juta dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement