REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah wisatawan mengeluhkan retribusi Taman Wisata Alam Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang terlalu mahal sehingga dinilai membebani pengunjung.
"Setahun lalu, tarif masih murah, sekarang harus sedia budget lumayan ,i>gede," kata Annisa wisatawan asal Garut, Sabtu (26/12).
Annisa mengatakan, sebelumnya setiap orang hanya diminta retribusi masuk ke taman wisata alam Papandayan semuanya hanya Rp5 ribu.
Namun sekarang, kata dia, setiap orangnya dipungut biaya sebesar Rp17 ribu yang terbagi di beberapa pos. "Registrasi pertama itu bayar sekitar Rp12 ribu per orang, pos 1 Rp3 ribu per orang, pos 2 sukarela," ujarnya.
Menurutnya adanya tarif tambahan bagi wisatawan tidak menjadi masalah selama jelas aturan dan penggunaannya. "Ya kalau misalkan tarif naik gak apa-apa asalkan jelas regulasinya," ucapnya.
Ia menambahkan biaya untuk berwisata ke Gunung Papandayan tergolong cukup tinggi, jika ditambah dengan ongkos transportasi umum dari jalan raya Cisurupan menuju pos utama sebesar Rp25 ribu satu kali jalan.
"Dulu Rp45 ribu sama ongkos cukup, sekarang sekitar Rp70 ribu, ongkos dari Cisurupan ke terminal (pos utama Papandayan) Rp25 ribu per orang, PP Rp50 ribu ditambah tarif," jelasnya.
Selain masalah retribusi, wisatawan juga mengeluhkan kondisi di lokasi perkemahan yang banyak pedagang serta fasilitas toilet yang ditarif sebesar Rp2 ribu sekali pakai.
Ia berharap pengelola taman wisata Gunung Papandayan dapat menjaga keasrian gunung yang sepi dan tenang dengan mengurangi pedagang.
"Terlalu banyak pedagang, khususnya di Pondok Saladah, jadi gak berasa camping, tarif toilet gak murah padahal di gunung dingin sering bolak-balik toilet," katanya lagi.