REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Amil Zakat Nasional, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, selama 2015 telah menyalurkan bantuan sebesar Rp689,75 juta bagi 2.759 orang kaum rois di wilayah setempat.
"Baznas Sleman juga mentasyarufkan dana sebesar Rp1.347.477.000 dengan rincian fakir miskin Rp329,2 juta atau 24,4 persen, Sabilillah Rp917,5 juta atau 68,1 persen, Ibnu Sabil Rp3,06 juta atau 0,2 persen, dan Mualaf Rp97,7 juta atau 7,3 persen," kata Sekretaris Baznas Sleman Hery Sutopo, Minggu.
Menurut dia, kegiatan Baznas Sleman pada 2015 berjalan dengan baik, sampai dengan kuartal III sisa dana di Bank Sleman sejumlah Rp1,030 miliar lebih dan di BPD DIY Syariah Rp40,1 juta lebih.
"Pada 2015 juga terjadi peningkatan pengumpulan zakat, pada kegiatan zakat panutan, dari sebesar Rp120 juta meningkat menjadi Rp230 juta," katanya.
Ia mengatakan, bahwa pada 2016 Baznas Sleman juga akan melaksanakan program bedah, bagi keluarga yang menempati rumah yang tidak layak huni di Kabupaten SLeman.
"Rencananya bedah rumah ini sebanyak 100 unit yang bertepatan dengan 100 tahun Kabupaten Sleman," katanya.
Penjabat Sekda Kabupaten Sleman Iswoyo Hadiwarno mengatakan bahwa proyeksi Baznas Sleman ke depan harus terus digalakkan untuk menyesuaikan dengan dinamika dan perkembangan masyarakat yang berubah.
"Kedepannya Baznas Sleman harus lebih mampu mentasyarufkan zakat dengan lebih baik dan tepat sasaran agar para penerima zakat khususnya fakir miskin benar-benar terbantu dan terentaskan dari kemiskinannya," katanya.
Ia mengatakan, persentase penduduk miskin di Kabupaten Sleman masih cukup tinggi, pada 2014 persentase penduduk miskin Sleman adalah 11,85 persen dari total penduduk Kabupaten Sleman 1.062.801 jiwa.
"Diharapkan agar Baznas Kabupaten Sleman dapat melakukan sosialisasi gerakan sadar zakat kepada masyarakat, mengingat besarnya potensi zakat di Kabupaten Sleman, tentunya dengan sosialisasi gerakan sadar zakat ini dapat meningkatkan perolehan zakat di Kabupaten Sleman," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika