REPUBLIKA.CO.ID, DIYARBAKIR -- Seorang bayi perempuan berusia tiga bulan terbunuh bersama kakeknya saat terjebak dalam bakutembak pasukan keamanan Turki dengan pemberontak Kurdi di kota panas Cizre.
Militer melaporkan, tiga tentara juga terbunuh dalam pengeboman di pinggir jalan oleh kelompok terlarang Partai Pekerja Kurdi (PKK) di Cizre, Turki tenggara, yang berpenduduk sebagian besar suku Kurdi.
Bayi bernama Miray itu terluka di bagian kepala saat rumah keluarganya di Cizre ditembaki pada Jumat (25) malam, dalam pertempuran jalanan pasukan Turki dengan pemberontak PKK. "Kakeknya, yang berusia 73 tahun, Ramazan Ince, kemudian ditembak saat membawa Miray menuju ambulans," kata saksi mata kepada AFP, Ahad (27/12).
Menurut petugas kesehatan, keduanya meninggal di rumah sakit. Keluarga Miray mengklaim tembakan berasal dari arah rumah sakit Cizre yang dikelola oleh pasukan keamanan Turki.
Ketegangan di Turki tenggara yang semakin bergolak karena pasukan keamanan memberlakukan jam malam di beberapa kota, termasuk Cizre, sebagai upaya pemberantasan pemberontak PKK dari pusat-pusat kota.
Sebuah bom yang ditanam para anggota organisasi teroris separatis meledak pada Adad saat sebuah kendaraan berlapis baja melintas di Cizre. "Peristiwa itu menewaskan tiga tentara," kata militer. Seorang tentara lain dan polisi terluka. Namun, nyawa mereka bisa diselamatkan.
Serangan militer menandai ekskalasi baru dalam lima bulan pertempuran sejak runtuhnya gencatan senjata antara pemerintah dan pemberontak pada Juli. Pada Sabtu, militer menyatakan hampir 200 milisi telah terbunuh dalam operasi militer terakhir melawan PKK yang telah berlangsung sejak pertengahan Desember.