REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Manchester United (MU) Louis van Gaal mengakui laga kandang kontra Chelsea, Selasa (29/12) dini hari WIB nanti menjadi penentu kariernya di Old Trafford. Pelatih asal Belanda itu mengatakan, laga putaran ke-19 tersebut tak mudah baginya dan juga para pemain.
"Pertandingan nanti tidak akan mudah. Setelah anda kehilangan empat pertandingan berturut-turut, ini akan jauh lebih sulit dari sebelumnya," kata Van Gaal seperti dilansir the Guardian, Senin (28/12).
Meskipun begitu, Van Gaal mengelak untuk menjawab apakah itu berarti dirinya bakal hengkang dari Old Trafford jika kembali menelan kegagalan saat menjamu the Blues. "Tidak. Tapi ini sudah tidak lagi mudah," ujar meneer menambahkan.
Van Gaal menjadi bahan cibiran sejumlah media berita di London, Inggris setelah berhasil membawa Setan Merah melorot dari papan atas klasemen liga. Kritikan terhadapnya sudah terjadi sejak MU gagal dalam babak penyisihan Liga Champions awal bulan lalu.
Kegagalan tersebut membawa petak panjang bagi karier kepelatihannya setelah MU kalah tiga kali berturut-turut di liga domestik. Kekalahan dari Stoke City 0-2 akhir pekan lalu membuat para fans dan sejumlah petinggi serta pemain di Old Trafford menarik dukungan kepelatihannya.
Sejumlah media bahkan berani memastikan Van Gaal bakal dipecat. Namun sampai hari ini belum ada keputusan resmi dari klub soal rencana pemecatan tersebut. Akan tetapi, Sky Sport mengatakan sejumlah media di Inggris, termasuk the Guardian memprediksi laga MU kontra Chelsea bakal menjadi penentu nasib Van Gaal.
The Guardian mengatakan kegagalan Van Gaal mengalahkan Chelsea membuat rumor pemecatan menjadi kenyataan. Sementara dalam edisi akhir pekan sajian harian Daily Mail, the Sun, dan the Times menebalkan laga MU kontra Chelsea bakal membawa 'peti mati' bagi Van Gaal.
"Jika MU kalah dari Guus Hiddink (Chelsea) itu menjadi paku terakhir di peti mati," demikian laporan Sky Sport, Senin (28/12).