Senin 28 Dec 2015 18:00 WIB

Perayaan Tahun Baru di Paris Diwarnai Pengawasan Ketat

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Ani Nursalikah
Perayaan tradisional malam tahun baru di Champs-Elysées, Paris, Prancis akan menjadi acara besar pertama yang disetujui pemerintah sejak adanya pemberlakukan status darurat pada November lalu.
Foto: Reuters/Charles Platiau
Perayaan tradisional malam tahun baru di Champs-Elysées, Paris, Prancis akan menjadi acara besar pertama yang disetujui pemerintah sejak adanya pemberlakukan status darurat pada November lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Perayaan tradisional malam tahun baru di Champs-Elysées, Paris, Prancis akan menjadi acara besar pertama yang disetujui pemerintah sejak adanya pemberlakukan status darurat pada November lalu. Setiap tahun, ratusan ribu orang berkumpul di Champs-Elysées untuk merayakan Réveillon pada 31 Desember.

Adanya serangan terhadap Charlie Hebdo hingga kasus penembakan pada 13 November lalu yang menewaskan 130 orang menimbulkan pertanyaan, apakah perayaan tahun baru di Paris akan berjalan seperti biasanya atau tidak. Prancis berada di bawah status darurat sejak 13 November, alhasil pertemuan besar dalam bentuk apapun resmi dilarang.

Namun pada 20 Desember, Wali Kota Paris, Kementerian Dalam Negeri, dan aparat kepolisian mengumumkan perayaan di Champs-Elysées akan diizinkan. “Kami memutuskan akan menandai datangnya tahun baru dengan ketenangan dan renungan. Kami tidak akan membiarkan serangan teror mempengaruhinya,” ujar Wali Kota Paris Anne Hidalgo seperti dikutip dari France 24, baru-baru ini.

Meski begitu, faktor keamanan tetap menjadi perhatian. Kepala Kepolisian Paris Michael Cadot pun membatasi acara yang akan ditampilkan dalam kegiatan tersebut.

“Tidak akan ada pertunjukan besar,” kata dia. Pertunjukan kembang api dan terompet di Arc de Triomphe akan mulai 23.50 waktu setempat dan berlangsung selama 10 menit.

Biasanya pertunjukan tersebut berlangsung 20 menit. Ini bertujuan untuk menghindari kerumunan besar terlalu lama. Layar besar akan dipasang dan untuk sementara Champs-Elysées akan ditutup untuk lalu lintas mobil. Kondisi lalu lintas akan dikembalikan seperti semula lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya. Menurut Cadot, ancaman teroris belum hilang.

Paris tetap menjadi salah satu tujuan paling populer di Eropa untuk malam tahun baru. Menurut situs pemesanan AirBnB, ada 45 ribu pemesanan ke Paris sebagai tujuan perayaan tahun baru di Eropa.

 

Baca:

Budak Seks Korea, Jepang Tawarkan Uang dan Permintaan Maaf

Israel Ancam Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Brasil, Mengapa?

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement