Senin 28 Dec 2015 19:32 WIB

Polri Tuding Pintu Tol Jadi Biang Kemacetan

Rep: C25/ Red: Karta Raharja Ucu
Kendaraan roda empat terjebak macet di jalur keluar pintu tol Jagorawi, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/8). Kemacetan tersebut akibat tingginya arus wisatawan menuju kawasan wisata Puncak Bogor pada libur Lebaran.
Foto: Reoublika/Yasin Habibi
Kendaraan roda empat terjebak macet di jalur keluar pintu tol Jagorawi, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/8). Kemacetan tersebut akibat tingginya arus wisatawan menuju kawasan wisata Puncak Bogor pada libur Lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemacetan parah sempat terjadi di sejumlah ruas tol saat libur Natal beberapa waktu lalu. Sejumlah aspek menjadi bahan persalahan, termasuk sedikitnya personil Kepolisian yang bertugas.

Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Condro Kirono, mengatakan proses pembayaran di sejumlah pintu tol, menjadi biang kemacetan parah yang terjadi pada liburan Natal kemarin. Menurutnya, pekerja tol yang bertugas di pintu-pintu tol terlalu sedikit, sehingga transaksi membutuhkan waktu yang terlalu lama dan menyebabkan kemacetan parah.

"Macet itu karena pintu tol, pembayaran terlalu lama," kata Condro, Senin (28/12).

Ia menerangkan koordinasi Polri dengan pihak-pihak terkait pengelolaan jalan tol, seperti Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum, sudah terjalin dengan sangat baik. Bahkan, koordinasi tentang transaksi pintu tol yang berat dan terlalu lambat sudah disampaikan kepada pihak-pihak terkait, sebelum dan saat kemacetan parah terjadi.

Baca Juga: Trik Polda Metro untuk Atasi Kemacetan Usai Libur Natal

Condro menjelaskan, koordinasi dengan pihak-pihak terkait memang sudah terjali baik, bahkan koordinasi terkadang cukup melewati sambungan telepon. Karena itu, ia membantah dugaan-dugaan di publik dengan mengira kemacetan parah yang terjadi saat liburan Natal, dikarenakan buruknya koordinasi pihak Kepolisian dengan kementerian-kementerian terkait.

Kemacetan parah yang terjadi di sejumlah ruas tol jelang libur Natal kemarin, memang menjadi fokus perhatian masyarakat Indonesia dan meninggalkan perbincangan menjelang libur akhir tahun. Buntutnya, Direktur Jenderal Perhubungan Barat Djoko Sasono, mengundurkan diri karena merasa gagal menjalankan tugas dan mengatasi kemacetan yang ada.

Baca Juga: Tol Macet, Jasa Marga Disebut Langgar SPM

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement