Senin 28 Dec 2015 19:37 WIB

Intelijen TNI Harus Antisipasi Aksi Seperatis

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staff Angkatan Darat (KSAD) Letjend Mulyono membenarkan adanya serangan mendadak dari gerakan sparatis Papua di Polsek Sinak, Papua. Kejadian penyerangan pada Ahad (27/12) malam tersebut telah menewaskan tiga anggota Polri dan perampasan senjata.

Mulyono mengatakan pihaknya sudah menginstruksikan prajuritnya termasuk komando kewilayahan untuk berjaga. Selain itu, ia meminta agar Intelejen TNI melakukan pendeteksian dini untuk mengantisipasi aksi sparatis lainnya.

"Kejadian semalam, itu tetap kita sikapi. Intruksi kita di wilayah Papua, termasuk komando kewilayahan, kelompok bersenjata di sana. Ini pos resmi itu pun diserang. Jadi tidak menutup kemungkinan ada seruan lain," ujar Mulyono di Mabes AD, Senin (28/12).

(Baca Juga: Pascapenembakan, Dua Regu Brimob Dikirim ke Sinak).

Mulyono mengatakan untuk saat ini pihaknya masih melakukan penjagaan serta penelusuran untuk bisa menjaga wilayah tersebut. "Kita ingin intelijen TNI lakukan pendeteksian dini," ujar Mulyono.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement