REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Volume sampah di Kabupaten Sleman meningkat pada perayaan Hari Natal dan Tahun Baru. Meski begitu, kepala bidang kebersihan dan pertamanan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sleman, Indra Darmawan menuturkan peningkatan tersebut tidak terjadi secara signifikan.
“Peningkatan sampah waktu Natal kemarin masih kecil, hanya sekitar lima sampai tujuh persen dari hari-hari biasa,” tutur Indra saat ditemui di kantor dinasnya, Senin (28/12).
Adapun volume sampah yang diangkut oleh petugas BLH Sleman pada waktu normal hanya 400 meter kubik per hari. Menurutnya selain dari tempat ibadah, sampah-sampah tersebut banyak juga yang berasal dari tempat berkumpulnya masa, seperti di lokasi wisata.
Namun begitu pembuangan sampah di lokasi wisata dan gereja biasanya sudah ditangani sendiri tanpa bantuan BLH. “Mereka biasanya langsung angkut sampah ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir), dan bayar langsung ke TPA-nya,” kata Indra.
Ia mengemukakan, banyaknya sampah yang dihasilkan dari tempat wisata pada Natal tahun ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah pengungjung. Sementara sampah rumahan di masyarakat sudah dikelola oleh kelompok pengelola sampah mandiri (KPSM).
Adapun jenis sampah yang banyak dihasilkan pada natal kemarin adalah sampah rumah tangga berupa makanan, plastik, dam kertas. “Saya pikir pengelolaan sampah dari gereja, tempat wisata, dan masyarakat saat Natal kemarin sudah cukup bagus. Tapi kita masih punya PR karena masih ada sampah liar di depan Ambarukmo Plaza,” ujar Indra.
Sedangkan untuk volume sampah pada perayaan Tahun Baru nanti, Indra memprediksi peningkatannya tidak akan jauh berbeda dengan saat perayaan Natal. Antara lain sekitar enam hingga tujuh persen.
Menurutnya akan ada lokasi penghasil sampah baru. Antara lain jalan-jalan yang banyak dilalui orang untuk berkonvoi tahun baru, seperti jalan di sekitar Lapangan Denggung, Kaliurang, Perempatan UIN Sunan Kalijaga, dan Jalan Solo dekat Ambarukmo Plaza.
Adapun jenis sampah terbanyak yang akan dihasilkan pada Tahun Baru diperkirakan berupa plastik dan kertas. “Yang jelas peningkatan sampah natal dan tahun baru tidak akan melebihi peningkatan sampah pada saat idul fitri,” kata Indra.
Meski begitu, BLH tetap melakukan antisipasi pembersihan sampah dengan menyiagakan angkutan truk sampah dan petugas penyapu. Saat ini jumlah angkutan truk sampah yang disiagakan masih sama seperti masa normal, yakni 22 unit. Setidaknya satu truk didampingi empat petugas.
Pengangkutan sampah sendiri dilakukan sebanyak dua sift, yakni pagi dan sore. Sedangkan jumlah petugas penyapu jalan ada 57 orang. “Untuk Tahun Baru nanti, petugas penyapu jalan sengaja kami terjunkan pagi, agar siangnya Sleman sudah bersih,” papar Indra.