Senin 28 Dec 2015 23:45 WIB

Ini Pelajaran yang Diraih Kepala Basarnas Saat Tragedi AirAsia QZ8501

Red: Bilal Ramadhan
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor Basarnas, Jakarta, Selasa (30/6). (Antara//Sigid Kurniawan)
Foto: Antara//Sigid Kurniawan
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor Basarnas, Jakarta, Selasa (30/6). (Antara//Sigid Kurniawan)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan SAR Nasional mengakui mendapat banyak pelajaran dan hikmah yang diambil dari tragedi pesawat AirAsia QZ8501 yang terjatuh di Perairan Pangkalan Bun pada Minggu, 28 Desember 2014.

"Mulai proses penemuan jenazah dan badan pesawat hingga penyesuaian cuaca saat evakuasi, kami mendapat banyak pelajaran," ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI F.H. Bambang Sulistiyo usai menghadiri doa bersama keluarga korban peringatan setahun kecelakaan AirAsia di Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (28/12).

Menurut dia, tragedi yang mengakibatkan 162 orang yang terdiri dari dua pilot, empat awak kabin dan 156 penumpang termasuk seorang teknisi meninggal dunia itu juga dapat diambil banyak hikmah dari sejumlah kalangan.

"Basarnas, TNI, Polri dan pihak maskapai seluruh penerbangan dapat belajar dari pengalaman ini agar ke depan tidak terjadi lagi," ucapnya.

Terkait peringatan setahun tragedi AirAsia, jenderal tiga bintang itu mengaku tak ingin mengajak keluarga maupun kerabat korban mengingat kembali kejadian sehingga menimbulkan kesedihan, namun lebih menitikkan pada manfaat digelarnya doa bersama.

"Semua Tuhan yang mengatur. Sedih boleh, tapi hidup ke depan harus terus berjalan. Kami turut berduka cita dalam kejadian ini dan berharap para korban mendapat tempat terbaik di sisi-Nya," kata dia.

Pihaknya berharap adanya perbaikan di segala bidang bagi dunia transportasi, baik darat, laut maupun udara. Sementara itu, doa bersama yang digelar secara tertutup diikuti ratusan keluarga korban di ruang Mahameru kompleks Mapolda Jatim.

Presiden Direktur AirAsia Indonesia Suni Widyatmoko mengatakan bahwa kegiatan ini selain berdoa bersama, juga menjadi ajang silaturahim memperingati tragedi AirAsia rute Surabaya-Singapura yang mengalami kecelakaan pada Minggu pagi, 28 Desember 2014.

Berdasarkan hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), pesawat Airbus A320 PK-AXC yang terbang di ketinggian 32 ribu kaki di atas permukaan laut tersebut mengalami "stall" atau kehilangan daya angkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement