REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -– Penerapan parkir elektronik tak semudah membalikkan kedua belah telapak tangan. Banyak kendala ditemui sejak sistem tersebut diberlakukan pada Oktober lalu di kawasan Jl dr Radjiman, Secoyudan, Solo, Jawa Tengah.
''Banyak kendala terjadi di lapangan. Makanya, kita akan melakukan evaluasi,'' kata Kepala Unit Pelayanan Teknik Daerah (UPTD) Perparkiran Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), Solo M Usman, Senin (28/12).
Dijelaskannya, uji coba parkir elektronik menggunakan sembilan parking meter yang dioperasional juru parkir (Jukir). Saat ini, perangkat tersebut ditarik untuk dicek.
"Apakah benar-benar ngadat atau ada kendala lain," katanya.
Hasil evaluasi sementara, menurut M Usman, penggunaan alat parkir elektronik dengan gawai berbasis aplikasi kurang pas dengan kondisi lapangan. UPTD Perpakiran berencana membuat aplikasi baru yang lebih praktis dijalankan Jukir.
Selain peralatan, evaluasi parkir elektronik juga akan menyasar Jukir. UPTD Perpakiran dalam waktu dekat akan memanggil pengelola parkir, serta Jukir untuk dimintai komitmennya menjalankan sistem parkir elektronik.
''Petugas kami tanya kembali komitmen untuk menjalankan sistem baru ini. Kalau siap, mereka bisa lanjut. Kalau tidak siap, kami meminta pengelola menyiapkan Jukir baru," katanya.