REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Ibu kota negara-negara di Eropa dalam kondisi siaga menghadapi kemungkinan adanya teror seperti penembakan atau serangan bom sebelum Tahun Baru 2016. Polisi di seluruh negara Eropa pun meningkatkan keamanan.
‘’Pada hari-hari sebelum Natal, peringatan dikirim oleh badan (intelijen) ke berbagai ibu kota Eropa yang mengatakan bahwa serangan, penembakan dan melibatkan bahan peledak bisa terjadi antara Natal dan Tahun Baru di keramaian,’’ kata polisi Wina.
Polisi meminta warga Austria memahami tentang perlunya peningkatan keamanan terutama di tempat ramai hingga lalu lintas. Selain itu, pemeriksaan identitas pun dilakukan secara intensif. Bahkan mereka pun waspada terhadap benda-benda mencurigakan yang mungkin menyimpan bahan peledak.
Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman mengatakan negaranya telah meninjau dan menyesuaikan langkah-langkah keamanan yang dibutuhkan pascaserangan Paris November 2015 lalu.
"Jerman masih membidik terorisme militan," kata kementerian ini.
Sementara Perdana Menteri Inggris David Cameron mendesak warga Inggris untuk merayakan tahun baru seperti biasa.
"Kami tidak pernah membiarkan kemungkinan ancaman terorisme untuk menakut-nakuti kita mengubah kehidupan normal kita. Kita perlu terus melanjutkan perayaan," ujar ketua majelis rendah Inggris, Keith Vaz, seperti dikutip dalam The Telegraph.
Namun, ia tidak menampik dengan kondisi saat ini, tentu saja pihaknya harus ekstra waspada dan terus dilindungi dengan baik.