Selasa 29 Dec 2015 14:31 WIB

Pemerintah Diminta Berani Ambil Alih Freeport

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Ilham
Freeport
Freeport

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia mendesak pemerintah untuk tidak memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia. Pemerintah harus mengambil alih aset Freeport setelah kontrak perusahaan tersebut selesai pada 2021.

"Freeport tidak memberikan kemakmuran bagi negara dan khususnya bagi rakyat Papua. Kita harus bisa dan berani ambil alih aset Freeport," kata Bahlil dalam Forum Dialog HIPMI di Menara Bidakara, Jakarta, Selasa (29/12).

Bahlil mengatakan, pemerintah semestinya sudah berupaya melobi, menguasai, dan mengendalikan Freeport sejak 30 tahun lalu. Hal itu seperti yang dilakukan Arab Saudi hingga akhirnya dapat mengambil kembali perusahaan minyak milik Amerika Serikat, Aramco. (Bos Freeport Mengundurkan Diri).

Secara periodik, Arab Saudi melobi dan meminta tambahan saham tersebut. Ini jauh berbeda dengan kasus Freeport Indonesia. Menurut dia, pejabat di Indonesia terlalu mudah diatur. Akibatnya, kepemilikan saham pemerintah tidak mengalami kemajuan berarti menjelang berakhirnya kontrak Karya II.

"Bukannya bertambah, saham pemerintah justru turun dari 20 persen menjadi 18,72 persen," kata Bahlil.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement