Selasa 29 Dec 2015 16:35 WIB

Pengamat: Menteri dari Parpol Sering Abaikan Presiden

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Bayu Hermawan
Arbi Sanit
Foto: Wikipedia
Arbi Sanit

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik, Arbi Sanit mengatakan reshuffle kabinet perlu dilakukan, terutama terhadap menteri-menteri yang berkaitan dengan urusan ekonomi. Namun, ia berharap pengganti menteri sebaiknya dari kalangan profesional.

"Menteri dari kalangan profesional tindakannya lebih profesional, pertimbangan mereka lebih kepada rakyat dan negara. Mereka tidak diatur oleh golongan atau kepentingan golongan dari Parpol," katanya, Selasa, (29/12).

Arbi melanjutkan, selain itu menteri-menteri dari kalangan profesional lebih berpengalaman. Berbeda dengan menteri dari kalangan politisi yang tahu sedikit tapi merasa tahu banyak. Serta merasa berkuasa karena mengandalkan dukungan Parpol.

"Menteri dari Parpol memiliki dorongan korupsi karena adanya kepentingan Parpol. Selain itu menteri dari Parpol susah dikontrol karena lebih memikirkan golongannya dari Parpol," ujarnya.

Sementara menteri dari kalangan profesional, terang Arbi, tingkat kepatuhannya kepada kepala negara juga lebih kuat sebab mereka tak terikat Parpol. Presiden, ujar dia, membutuhkan menteri-menteri yang hormat kepadanya supaya bisa diatur.

"Lihat saja menteri-menteri dari parpol sering  mengabaikan Presiden. Para pembantu Presiden harus mematuhi Presiden supaya program pemerintah jalan," jelasnya

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement